Reporter: Dinda Audriene Muthmainah | Editor: Rizki Caturini
Jumlah kendaraan roda empat makin meningkat dari waktu ke waktu. Alhasil, kebutuhan sparepart atau onderdil mobil pun ikut menanjak. Tidak heran kondisi ini membuat banyak bermunculan sentra variasi dan onderdil mobil di berbagai daerah. Salah satunya di wilayah Jakarta Selatan. Daerah ini makin ramai berdiri pusat penjualan onderdil mobil. Persaingan usaha penjualan onderdil mobil pun semakin ketat.
Intensitas persaingan yang kian tinggi ini sangat dirasakan oleh para penjual onderdil mobil di Pasar Cipete, Jakarta Selatan. Padahal, sentra onderdil yang berlokasi di Jalan Fatmawati Raya, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, ini adalah sentra onderdil pertama yang berdiri di Jakarta Selatan.
Kimnio, pedagang onderdil yang sudah berjualan di sentra ini sejak 2004 silam ini mengatakan, penjualan onderdil di sentra ini makin sepi. Apalagi memasuki tahun 2011 sampai sekarang, pengunjung yang datang makin berkurang.
Selain di ITC Fatmawati, beberapa sentra onderdil mobil di Jakarta Selatan lainnya ada di Pondok Cabe, Jakarta Selatan dan juga di Jalan Haji Nawi Raya yang lokasinya dekat dengan Mal Pondoh Indah, Jakarta Selatan.
Kimnio bilang, penyebab utama sepinya pengunjung di Pasar Cipete ini karena mereka kini kalah bersaing dengan pusat onderdil di Duta Mas yang terletak di ITC Fatmawati. Sebab di sana, lokasi sentranya lebih tertata dan sejuk karena berada di dalam ruangan berAC.
Sementara, Suhandi, ketua montir di pusat onderdil Pasar Cipete ini bilang, kondisi sentra onderdil di Pasar Cipete setelah direnovasi pasca kerusuhan tak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Padahal, sebagian pedagang di pusat onderdil ITC Fatmawati ini sejatinya adalah para pedagang onderdil yang dulunya berjualan di Pasar Cipete. Ceritanya, kios-kios onderdil yang banyak dimiliki warga Tionghoa di Cipete ini sempat hancur pasca peristiwa kerusuhan di tahun 1998 silam. Para pedagang pun diberi tempat berjualan sementara di bedeng-bedeng sederhana di kawasan ITC Fatmawati. Letaknya tidak jauh dari Pasar Cipete.
Seiring berkembangnya kawasan industri ITC Fatmawati, sebagian pedagang yang menempati bedeng itu pindah ke bagian dalam gedung yang kini menjadi pusat penjualan onderdil Duta Mas, Fatmawati. Sementara, sebagian pedagang lainnya kembali ke pusat onderdil di Cipete.
Abraham Setiawan, pedagang onderdil lainnya di Pasar Cipete juga merasakan hal yang sama. Dulu dia bisa meraup omzet Rp 30 juta dalam sebulan. "Tapi sekarang omzet terpangkas hanya Rp 10 juta–Rp 15 juta per bulan," kata Abraham. Namun Abraham mengaku kondisi seperti ini sah-sah saja di dunia bisnis. "Tidak ada yang salah," kata dia. n
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News