kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Besarkan usaha, ajak turis datang ke galerinya (2)


Jumat, 13 September 2013 / 15:20 WIB
Besarkan usaha, ajak turis datang ke galerinya (2)
ILUSTRASI. Pekerja melakukan proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Momen Lebaran Diproyeksi Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II 2022.


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

Banyak bisnis sukses dimulai dari kecil. Itu yang terjadi dengan Komang Adi Gallery milik Komang Adi. Ia memulai usahanya dari berjualan pigura. Tiga tahun kemudian Komang menjual  lukisan yang ia buat sendiri. Lukisan pengagum pelukis terkenal Antonio Blanco ini banyak terinsipirasi dari hidup keseharian masyarakat Bali dan sekitarnya.

Komang sering berkeliling mengamati dan memotret keseharian masyarakat Bali. Sesampainya di galeri, ia akan memilih foto-foto hasil jepretannya yang paling bagus untuk di cetak. Setelah itu, Komang Adi akan mengambil kuas dan menerjemahkan foto tersebut di atas kanvas.

Tak sekadar mengambil foto-foto masyarakat sekitar, Komang Adi juga kerap kali mencari inspirasi di alam terbuka. "Kadang-kadang saya bengong di sawah untuk mencari inspirasi lukisan," tutur pria yang gemar melukis aliran realis ini.

Ternyata, banyak orang menyukai hasil lukisannya. Bukan hanya orang lokal, seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang asing yang kebetulan melancong di Pulau Dewata mampir ke galerinya. "Sampai akhirnya mereka minta lukisan saya di kirimkan ke negara mereka secara rutin," ungkap Komang.

Melihat peluang pasar, Komang mencari strategi untuk menggaet lebih banyak turis datang ke galerinya. Caranya, Komang bekerja sama dengan para tour guide dan agen perjalanan untuk mengajak turis berkunjung ke galerinya.

Sebagai imbalannya, Komang akan memberikan komisi kepada setiap tour guide atau agen perjalanan yang berhasil membawa turis ke galeri dan membeli lukisannya. Besar  komisi yang diberikan oleh Komang dihitung berdasarkan harga lukisan yang terbeli. Besarnya tergantung nilai lukisan yang dibeli.

Taktik ini cukup jitu membuat pengunjung  bertambah. Nama Komang Adi Gallery pun kian dikenal. Pesanan lukisan semakin mengalir deras sejak Komang membuat website sehingga pembeli bisa melakukan pesanan secara online ataupun lewat telepon.

Komang pun akhirnya harus merekrut pelukis baru. Komang mempekerjakan pelukis yang sudah lulus dari sekolah seni rupa ataupun  orang yang gemar melukis. "Tetapi mereka akan tetap saya ajarkan dulu sampai bisa bekerja sendiri," terang Komang yang memiliki 34 pelukis ini.

Para perajin tersebut mengambil bahan dari galeri Komang. Lalu mereka membuat lukisan sesuai dengan permintaan Komang.  Pengerjaannya sendiri bisa dilakukan di rumah masing-masing.

Kini, Komang tak perlu lagi mempromosikan lukisan lewat pameran ataupun lainnya. Ia tak lagi menjemput bola melainkan pelanggan yang datang sendiri untuk memesan lukisan.  (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×