kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Betukang.id Mencari Cuan dari Layanan Jasa Pertukangan


Sabtu, 15 Januari 2022 / 10:35 WIB
Betukang.id Mencari Cuan dari Layanan Jasa Pertukangan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkat digitalisasi, segala layanan kini sudah tersedia dalam satu gadget. Termasuk, layanan jasa pertukangan dan sejenisnya.

Layanan tersebut coba Betukang.id tawarkan. Pencetus startup yang berdiri Desember 2019 ini adalah Dezan Taruna Jaya, Pendiri sekaligus Chief Executive Officer Betukang.id.

Uniknya, ide pendirian Betukang.id karena Dezan merasa kesulitan mencari tukang rumput. "Dari situlah saya punya ide membuat aplikasi yang terhubung dengan banyak tukang," katanya kepada KONTAN, Jumat (14/1).

Hasilnya pun tergolong positif. Selama lebih dari dua tahun beroperasi, Betukang.id kini sudah menggaet 2.000 pengguna.

Sedangkan mitra kerja startup ini, yakni para tukang dari ragam bidang ada 300 orang. Mulai dari tukang bangunan, las, perbaikan elektronik, potong rambut, hingga jasa angkut pindahan. Baik itu berasal dari mitra perorangan maupun yang tergabung dalam perkumpulan berbadan hukum.

Layanan startup ini juga sudah menjangkau beberapa daerah. Contoh, Pontianak, Kubu Raya, Singkawang, Samarinda, serta Balikpapan, termasuk wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta.

Baca Juga: Bisnis start up e-grocery semakin segar selama pandemi

Yang membuat bisnis Betukang.id melaju, menurut Dezan, ada layanan konsultasi dan survei pekerjaan secara gratis. Layanan ini dikerjakan oleh mitra kerja Betukang.id.

Tak heran, selama pandemi Covid-19 berlangsung, justru layanan Betukang.id mendapat respons positif. Saban bulan, rata-rata Betukang.id mendapat 60 order dengan tarif layanan mulai Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.

Nah, dari besaran tarif layanan yang ada di startup ini, Betukang.id mengutip komisi sekitar 10%. "Jadi, biaya yang dikeluarkan konsumen untuk jasa tukang saja," ungkap Dezan.

Tak heran, sepanjang 2021 lalu, pendapatan Betukang.id melonjak 200% dibanding raihan selama 2020. Omzet Betukang.id di 2020 baru Rp 150 juta, sementara pada 2021 mencapai Rp 450 juta. Dan, di bulan pertama 2022, mereka sudah mengantongi omzet Rp 130 juta.

Dengan hasil tersebut, Dezan optimistis, omzet Betukang.id hingga akhir tahun nanti bisa menembus Rp 1,5 miliar. Nah, untuk bisa mencapai target itu, Dezan pun berupaya memperbanyak para pengguna, dengan target di akhir tahun ini bisa mencapai 5.000 user.

Tak cuma itu, Betukang.id juga berencana memperbanyak mitra kerja atau tukang. Caranya, dengan membuat Betukang Trainee secara gratis mulai tahun ini.
Selain itu, Dezan juga berencana melebarkan sayap Betukang.id ke wilayah Sulawesi, yakni Kota Kendari dan Makassar.

Sedangkan untuk pendanaan, Betukang.id telah memperoleh suntikan dana dari angel investor. Sayang, Dezan menolak mengungkapkan nilainya. Yang jelas, sampai sekarang, masih terbuka pintu bagi investor untuk menanamkan modal  di Betukang.id.                     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×