kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BFarm.id membidik tiga juta peternak dalam tiga tahun


Selasa, 12 Februari 2019 / 15:46 WIB
BFarm.id membidik tiga juta peternak dalam tiga tahun


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain sebagai negara yang banyak menghasilkan produk pertanian, Indonesia juga punya kemampuan di bidang peternakan. Sayangnya, masih ada peternak yang belum bisa mengoptimalkan laju bisnisnya, baik dari sisi permodalan hingga memperluas akses pasar.

Melihat persoalan itu, Fajar Fahrudin mencoba mendirikan start up yang bisa membantu para peternak keluar dari jerat masalah tersebut. Pada Desember 2017, ia meluncurkan BFarm.id. "Sebagai peternak, saya kerap mengalami kesulitan, dan tak jarang para peternak beralih pekerjaan. Saya tak mau ini terus berlanjut, akhirnya mencoba mendirikan BFarm.id," ujar Fajar kepada KONTAN.

Lewa aplikasi tersebut, ia mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan menyediakan tiga layanan. Pertama, layanan iklan baris online untuk memasarkan hasil para peternak. Kedua, layanan Bfund dengan sistem crowdfunding untuk membantu memberi permodalan para peternak.

Ketiga, menyediakan tools dan sistem yang bisa meningkatkan profit dan produktivitas peternak. "Sejauh ini kami baru me-launching layanan iklan baris. Sementara untuk Bfund dan layanan tools sedang kami persiapkan. Kami akan mengoptimalkan layanan iklan baris terlebih dahulu," jelas Fajar.

Nah, layanan iklan baris ini juga berguna bagi pihaknya untuk mengumpulkan data para peternak. Data tersebut nantinya akan dia gunakan untuk melakukan analisis dan pemetaan kebutuhan serta karakteristik para peternak.

Meski masih dalam tahap ujicoba, dan pengembangan, Fajar mengaku terkejut dengan antusias peternak dan masyarakat. Saat ini sudah terdapat sekitar 100 peternak yang sudah terverifikasi dan menjual hasil ternaknya di BFarm.id.

Selain itu, trafik situs BFarm.id saat ini rata-rata berkisar belasan hingga puluhan trafik per harinya. "Jujur saja, dengan hasil tersebut saya dan tim cukup terkejut dan tidak menyangka. Ini menunjukkan start up kami mendapat sambutan yang cukup baik bagi masyarakat, paparnya.

Menyambut tingginya animo masyarakat, saat ini BFarm.id telah menggandeng sebuah asosiasi peternak. Ini ditujukan untuk memperluas pasar sekaligus bisa menjaring lebih banyak lagi peternak untuk bergabung dengan BFarm.id.

Fajar mengaku tidak terlalu khawatir dengan keberadaan start up sejenis yang telah ada dan lebih berkembang. Menurutnya keberadaan mereka juga mempermudah dalam urusan edukasi pasar.

Selain itu, ia menilai potensi pasar dari aplikasi tersebut masih terbuka lebar. "Setiap pemain punya konsentrasi wilayah masing-masing, masih terdapat kekosongan yang besar di pasar dalam menyerap para peternak ini," jelas Fajar.

BFarm.id sendiri sudah masuk ke dalam kelas akselerator Plug & Play. Pada tahun ini, aplikasi ini bakal lebih fokus mengedukasi pasar terlebih dahulu sambil memperbanyak jumlah peternak yang mau bergabung dengan aplikasi itu. Ini sebagai upaya untuk bisa menarik tiga juta peternak dalam waktu tiga tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×