kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis Ayoconnect Tumbuh positif pada Tahun Lalu


Selasa, 23 Januari 2024 / 14:42 WIB
Bisnis Ayoconnect Tumbuh positif pada Tahun Lalu
ILUSTRASI. Mastercard gandeng Ayoconnect dorong inklusi keuanganlewat open banking


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ayoconnect, platform open finance API catat pertumbuhan sepanjang tahun 2023 mencapai lebih dari 50%.

CEO dan Founder Ayoconnect Chiragh Kirpalani, mengatakan sepanjang tahun 2023 Ayoconnect telah meluncurkan dua inovasi baru. Inoveasi tersebut merupakan White-Label Virtual Cards yang diluncurkan bersama Mastercard pada Januari 2023 silam dan Instant Transfer API. Menurutnya, dua inovasi tersebut berhasil memberikan Ayoconnect pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023. 

“Kami tumbuh 50% lebih jika dibanding tahun sebelumnya,” jelas Chiragh pada keterangan resmi, Senin (22/1).

Chiragh juga mencatat pada tahun 2023 Ayoconnect berhasil menggandeng lebih dari 50 klien. Chiragh menjelaskan beberapa perusahaan terkemuka yang terintegrasi dengan API Ayoconnect di antaranya adalah Bluebird, Bank Syariah Indonesia, Kredivo, JULO, KiriminAja, Bank DKI, Koperasi Syariah BMI, dan MNC Group. 

Baca Juga: YLKI Catat Pengaduan Pinjol Capai 180 Aduan Sepanjang Tahun 2023

Ia menambahkan, pelaksanaan strategi yang efektif ini diwujudkan melalui adopsi berbagai fitur berbasis API besutan Ayoconnect seperti produk digital (PPOB), recurring payment, embedded lifestyle, dan instanttransfer yang dimungkinkan oleh infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional milik Bank Indonesia, BI-Fast.

Meski begitu, Chiragh mengatakan dalam dua tahun terakhir cukup banyak tantangan yang harus dilalui Ayoconnect. Salah satunya adanya tantangan dari industri teknologi yang menghadapi krisis yang disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi global, hantaman pandemi COVID-19, dan persaingan bisnis. 

Namun, Chiragh optimis bahwa lanskap ekonomi digital pada tahun 2024 akan membaik seiring dengan reformasi pemerintah dan tumbuhnya konsumsi swasta sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. 

“Hal ini juga didukung oleh proyeksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$ 150 miliar atau setara Rp 2,333 triliun pada tahun 2025,” ujarnya. 

Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi oleh seluruh ekosistem teknologi termasuk fintech, Chiragh mengungkapakan Ayoconnect akan terus berupaya untuk beradaptasi melalui kolaborasi dengan berbagai sektor.

Baca Juga: Gagal Bayar Fintech P2P Lending Marak, Ini Faktor Pemicunya

Dalam hal ini, kolaborasi berkelanjutan yang terjalin antara Ayoconnect dengan 240 mitranya menjadi wujud komitmen bersama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui fitur keuangan digital yang inklusif, aman, terpercaya, dan dapat diandalkan untuk masyarakat Indonesia.

“Itu sebagai bentuk komitmen kamu dan harapannya dapat melanjutkan perjalanan menuju lanskap keuangan yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Chiragh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×