kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis burger masih belum klenger


Rabu, 16 Mei 2012 / 14:22 WIB
Bisnis burger masih belum klenger
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia.


Reporter: Eka Saputra, Havid Vebri | Editor: Tri Adi

Sebagai salah satu kudapan favorit, peluang bisnis burger masih cukup menjanjikan. Itu pula yang mendorong D'Grille Burger menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 154 juta. Omzet mitra diperkirakan mencapai Rp 2,5 juta per hari atau Rp 75 juta per bulan.

Bisnis burger agaknya masih belum jenuh. Buktinya, pemain bisnis ini masih saja bermunculan. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berani menawarkan bisnis burger dengan sistem waralaba atau kemitraan.

Salah satunya datang dari D'Grille Burger yang berbasis di Bogor, Jawa Barat. D'Grille Burger sudah berdiri sejak tahun 2003 dan sejatinya mulai 2008, D'Grille menawarkan kemitraan. "Tapi baru sekarang saya publikasikan," kata Edo Dehuri, pemilik D'Grille Burger.

Saat ini, D'Grille Burger memiliki tiga gerai. Satu milik sendiri dan dua milik mitra yang berlokasi di Manado dan Gorontalo.

Ia mengklaim, burger buatannya memiliki keunggulan dari segi rasa. Selain dilumuri bumbu rahasia, burger D'Grille dilengkapi daging berukuran besar. "Setiap satu kilogram daging saya buat menjadi 12 burger," ujarnya.

D'Grille juga menyediakan menu lain, seperti steik (steak), sop buntut, mi goreng, dan nasi goreng, dengan harga mulai Rp 9.500-Rp 59.000 per porsi. Selain itu, ada juga 22 jenis minuman yang dibanderol mulai Rp 3.500-Rp 24.000.

Dalam kerja sama kemitraan ini, D'Grille Burger menawarkan paket investasi Rp 154 juta. Paket investasi tersebut mengusung konsep resto. Investasi Rp 154 juta itu sudah termasuk biaya renovasi tempat sebesar 15 juta, serta biaya perlengkapan dan peralatan senilai Rp 57 juta.

Adapun peralatan yang didapat mitra di antaranya meja, kursi, freezer, kulkas, kompor, penggorengan, panci, dan desain merek. Selain itu, ada juga fasilitas internet gratis berupa Wi-Fi. Kantor pusat juga melakukan pendampingan dengan menaruh dua karyawannya di gerai mitra.

"Tapi, gaji dua karyawan itu ditanggung mitra, kalau wilayah Jakarta, ya sekitar Rp 5 juta per bulan," jelasnya.

Bagi mitra yang berminat, ia mensyaratkan lokasi harus di tempat ramai dengan luas tempat 72 meter persegi. Tempat seluas itu bisa menampung 12 meja. "Kunci sukses bisnis ini lokasi, kalau di perumahan cocok di kompleks-kompleks elite," ujarnya.

Selain lokasi, juga perlu diperhatikan kualitas pelayanan, terutama menyangkut kebersihan, waktu penyajian makanan, juga keamanan.

Jika semua syarat itu telah dipenuhi, ia menargetkan, omzet mitra dalam sehari mencapai Rp 2,5 juta atau Rp 75 juta per bulan. Adapun laba bersihnya 30% dari omzet. Dengan biaya konsultasi 1% dari omzet bulanan, ia menargetkan, mitra balik modal dalam waktu 7,5 bulan.

Pengamat waralaba dari Ben WarG Consulting, Bije Widjajanto menilai, prospek bisnis burger masih cerah. Namun, menurutnya, persaingan bisnis ini sudah ketat. Makanya, setiap pemain perlu membidik segmen pelanggan dengan jelas.

Selain itu, juga perlu dilihat siapa saja kompetitornya di segmen itu. Bagi calon mitra, ia menyarankan, agar tidak terlalu terpaku pada hitung-hitungan omzet. Sebaiknya, mitra fokus mempelajari segmen produk yang ditawarkan, konsep bisnis, rekam jejak pewaralaba, dan komitmennya terhadap mitra. “Harus tahu apakah berjangka panjang atau tidak,” ujarnya.

D'Grille Burger
Mega Mendung,
Jalan Raya Puncak No. 162,
Bogor
HP: 0817110123

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×