kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis cuci mobil masih terus menyembur


Sabtu, 17 Agustus 2019 / 09:50 WIB
Bisnis cuci mobil masih terus menyembur


Reporter: Elisabeth Adventa, Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - Terus melonjaknya jumlah kendaraan khususnya roda empat di tidak hanya menjadi berkah bagi perusahaan otomotif, bengkel, dan penjual onderdil. Penyedia jasa salon dan cuci mobil ikut kecipratan.

Usaha cuci mobil saat ini masih memiliki peluang yang cukup potensial dan bisa terus berkembang di masa depan. Hal ini terlihat dari menjamurnya gerai salon dan cuci mobil, terutama di kota-kota besar. Mereka menawarkan fasilitas lengkap dan inovatif. Beberapa gerai mengusung teknologi, seperti cuci mobil tanpa air (waterless).

Kondisi persaingan usaha cuci mobil kini semakin ketat. Pengusaha membutuhkan inovasi dan harus mempertahankan kualitas agar bisa bertahan dalam persaingan.

Pekan ini, KONTAN akan mengulas tiga pelaku bisnis salon dan cuci mobil, yakni Kwik Klin, 9GO, dan Eco Car.

Bagaimana perkembangan bisnis kemitraan mereka? Simak ulasannya berikut ini :

- Kwik Klin Indonesia

Bisnis salon mobil ini dirintis oleh Irwan Santosa asal Cempaka Putih, Jakarta Pusat sejak tahun 2000 silam. Kwik Klin kali pertama menawarkan kemitraan pada 2010. Hingga kini, Kwik Klin masih menawarkan kemitraan.

Saat KONTAN mengulas bisnis ini pada tahun 2018 lalu, Kwik Klin Indonesia sudah memiliki total 26 gerai. Saat ini, total gerainya bertambah menjadi 30 gerai yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bandung, Bali, Surabaya, dan Palembang.

"Untuk kemitraan, kami tidak genjot terlalu banyak, karena fokus meningkatkan kualitas gerai. Jadi, jika ada gerai mitra yang kualitasnya menurun, kami beri peringatan," kata Irwan, Kamis (8/8).

Kwik Klin menawarkan paket investasi yang nilainya masih sama, yakni sebesar Rp 200 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas kerjasama selama lima tahun, peralatan usaha lengkap, pelatihan karyawan, Standar Operasional Prosedur (SOP), promosi, seragam dan bahan baku obat kimia yang tidak dijual di pasar ritel.

"Mitra akan kami kenakan biaya perpanjangan jika sudah lima tahun kerjasama. Biayanya tergantung omzet yang diperoleh selama 5 tahun, tapi yang jelas lebih murah dari Rp 200 juta," ungkap Irwan.

Sejak tahun lalu, semua gerai Kwik Klin wajib menawarkan layanan Kwik Klin Express untuk menjangkau pasar lebih luas. Harga perawatan layanan ini ditawarkan lebih murah namun kualitas tetap profesional.

Kwik Klin melakukan inovasi dengan meluncurkan layanan Kwik Klin Corporate Service. Penawaran jasa ini, khusus melayani mobil-mobil operasional perusahaan. Untuk itu, Kwik Klin menggandeng sejumlah perusahaan untuk merawat mobil operasional mereka di Kwik Klin.

"Tahun ini kami fokus mau kembangkan yang program Kwik Klin Corporate Service ini. Ada beberapa perusahaan di Jakarta yang sudah jadi langganan kami. Gerai mitra juga kami dorong untuk menjalankan program yang sama," kata Irwan.

Kwik Klin Corporate Service menawarkan jasa perawatan mobil dengan harga lebih terjangkau. Salah satu fasilitasnya adalah harga perawatan bisa lebih murah sampai 50% dari harga normal.

Irwan mengklaim selama menjalankan bisnis ini belum mengalami kendala berarti yang menghambat kemitraan. Hanya saja, ia menghadapi tantangan dengan jumlah konsumen yang tidak menentu di Kwik Klin. "Kalau hari -hari biasa konsumen yang datang sedikit, jadi lumayan sepi, paling hanya mengerjakan 5-6 mobil," ujarnya.

- 9GO

Pemain bisnis cuci mobil lainnya adalah Ali Wijoyo dengan brand 9GO. Usaha ini mulai dijalankan pada 2016 dan menawarkan kemitraan di tahun yang sama. 9GO tak hanya menyediakan perawatan untuk mobil, tapi memiliki gerai kafe dan barbershop di satu lokasi.

Saat dibahas KONTAN pada Desember 2016 lalu, 9GO masih belum memiliki mitra. Tiga tahun berlalu kini sudah ada tiga mitra yang bergabung dengan bisnis yang berkonsep 3 in 1 ini. "Satu pusat di Surabaya, mitra kami ada tiga. Ini mitra ketiga akan resmi buka sekitar September ini di Manado," tutur Ali.

Mengenai nilai investasi, Ali menyatakan sudah ada perubahan dibandingkan tiga tahun lalu. Jika sebelumnya Rp 1 miliar, saat ini 9GO mengusung konsep kerjasama, yakni nilai investasi sesuai lokasi yang akan dibangun mitra.

Contohnya pembangunan gerai mitra di Surabaya untuk bangunan dan mesin memerlukan biaya investasi awal sekitar Rp 2 miliar. Alhasil, yang diajak kerjasama adalah mereka yang sudah punya lahan dan bangunan saja.

Perubahan lainnya ada pada pembagian laba antara pusat dengan mitra. Sebelumnya, 9GO memiliki sistem bagi hasil yaitu mitra mendapat 80% dan pusat mengutip 20% dari laba tiap bulan. "Jadi sistemnya kerjasama, sekarang pemilik lahan dan bangunan mendapat bagian 65% dari keuntungan. Sisanya 35% untuk 9GO, operasional, atur paket, promosi penjualan maupun pemasaran kita," jelas Ali.

Sedangkan tarif jasa yang ditetapkan untuk cuci mobil juga tak berubah. Tapi kini ada beberapa paket yang ditawarkan 9GO. Paket all in dibanderol Rp 99.000, sedangkan untuk Paket Eksterior Rp 129.000, cuci eksterior sendiri dipatok Rp 65.000.

Saat ini, manajemen 9GO juga tengah mempromosikan layanan baru, yakni Fogging Unilize. Dengan harga Rp 99.000, seluruh interior mobil pelanggan akan dibersihkan dari bakteri dan mikro organisme jahat penyebar penyakit dan bau tidak enak hanya dalam lima menit.

"Omzet mitra kami saat ini rata-rata ya terendah Rp 160 juta, tertinggi Rp 240 juta–Rp 250 juta sebulan," kata Ali.

Bisnis salon mobil yang berkembang juga sejalan dengan kafe yang ada di 9GO. Kenaikan dari 2018 sampai 2019 untuk penjualan kopi capai 23,4% dengan 15% adalah kopi pesanan konsumen melalui aplikasi ojek online.

- Eco Car

Pemain lainnya dalam bisnis ini adalah Bhakti Alamsyah, pemilik Eco Car yang didirikan pada tahun 2009.

KONTAN sempat mengulas kemitraan ini pada 2018 lalu. Saat itu Eco Car memiliki delapan mitra. Saat dihubungi kembali oleh KONTAN, Bhakti menyebut saat ini mitra yang aktif hanya ada tujuh yang berlokasi di Bandung, Banjarmasin, Bali, dan Palangkaraya.

Bhakti masih optimis bisa menjaring hingga 24 mitra hingga akhir tahun ini.

Hingga kini Bhakti belum mengubah paket investasi kemitraan yakni masih seharga Rp 125 juta–Rp 175 juta. Dengan investasi ini, mitra mendapat fasilitas perlengkapan gerai, perlengkapan mencuci, sistem, pelatihan, dan branding. Adapun luas tempat yang harus disiapkan mitra minimal 25 meter persegi.

Meskipun ada satu mitra yang tidak aktif, Bhakti menyebut tak ada kendala khusus. "Mitra tidak aktif karena tidak konsisten dalam menjalankan bisnis," katanya.

Meskipun tak ada kendala besar, namun Bhakti tentu mengingatkan para mitra untuk mencari karyawan yang konsisten dalam bekerja. "Karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang diambil kan bukan lulusan pendidikan tinggi, jadi tingkat keluar masuk karyawannya masih tinggi," katanya.

Dengan segala keterbatasan yang ada, bisnis jasa salon dan cuci mobil memiliki karakteristik pasar yang baik karena tidak mengenal tren alias bisa terus melaju asalkan bisa memenangi persaingan. Selain inovasi, pengembangan teknologi di bisnis ini juga jadi kunci utama sukses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×