kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis cuci mobil semakin basah


Sabtu, 05 Januari 2019 / 06:30 WIB
Bisnis cuci mobil semakin basah


Reporter: Elisabeth Adventa, Sugeng Adji Soenarso, Tri Sulistiowati, Venny Suryanto | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jumlah kendaraan roda empat yang makin membanjiri jalan-jalan di hampir banyak kota di Indonesia, terlebih kota besar, membawa berkah bagi para pebisnis. Salah satunya adalah tempat pencucian mobil yang biasa disebut jasa salon dan cuci mobil. 

Usaha ini ada di setiap kawasan. Mulai dari sekitar perumahan hingga di jalan protokol. Tipe usahanya pun beragam. Ada yang digabung dengan kendaraan roda dua, tapi ada juga yang khusus roda empat sambil menawarkan ragam perawatan. 
 
Bagi pebisnis yang terjun di usaha tersebut, tak jarang yang langsung menawarkan kemitraan usaha dengan target untuk mempercepat ekspansi bisnis. Harian KONTAN sempat mereview kemitraan salon dan cuci mobil lebih dari satu tahun yang lalu. Lewat tulisan singkat ini, bisa dilihat perkembangan kemitraan usaha salon dan cuci mobil saat ini. Apakah masih berpotensi atau sebaliknya. Berikut ulasannya. 
 
Kwik Klin
 
Bisnis ini didiirkan Irwan Santosa sejak 2000 dan pertama kali menawarkan kemitraan usaha tahun 2010. Dan hingga kini gerainya terus bertambah. 
 
Saat diulas KONTAN tahun lalu, Kwik Klin Indonesia sudah memiliki 22 gerai. Kini, total gerainya bertambah menjadi 26 gerai yang tersebar di Jakarta Bekasi, Bandung, Bali, Surabaya, Palembang. "Kami tidak terlalu agresif menawarkan kemitraan karena mau fokus pada kontrol kualitas tiap gerai. Jadi, jika ada gerai mitra yang kualitasnya menurun, kami beri peringatan," jelas Irwan. 
 
Paket investasi yang ditawarkan masih sama dan belum ada kenaikan, yaitu sebesar Rp 200 juta. Dengan modal tersebut, mitra bisa mendapatkan fasilitas kerjasama selama lima tahun, peralatan usaha lengkap, pelatihan karyawan, SOP, promosi, seragam dan bahan baku obat kimia yang tidak dijual di pasar ritel.
 
Bila waktu kerjasama sudah lima tahun, maka mitra dikenakan biaya perpanjangan. Besarnya tergantung omzet selama lima tahun. Tapi ia pastikan besarannya lebih murah dari Rp 200 juta. Adapun saat ini, mitra diwajibkan menawarkan layanan Kwik Klin Express yang lebih murah untuk menggaet lebih banyak konsumen. 
 
Keberadaan layanan tersebut tidak terlepas dari upaya Kwik Klin untuk bisa menjaga dan memperluas pasar. Apalagi pada tahun ini, Kwik Klin sudah mengoperasikan Kwik Klin Corporate Service khusus untuk mobil operasional perusahan. Sejumlah perusahaan sudah menjadi klien Kwik Klin lantaran dapat harga perawatan lebih murah sampai 50% dari tarif normal.
 
Sejauh ini, Irwan mengaku belum mendapatkan kendala yang berarti. Kalaupun ada, masih seputar pasar yang ada. Sebab usaha ini terbilang ramai saat akhir pekan, tapi ketika masuk hari biasa, langsung sepi. "Paling dalam satu hari hanya ada lima sampai enam mobil saja," keluhnya.
 
Untuk menyiasati kondisi tersebut, Kwik Klin  menawarkan layanan untuk menjemput bola lewat layanan Kwik Home Service. Dengan begitu, Kwik Klin tetap dekat dengan konsumen.  Maklum, Irwan ingin bisnis yang ia geluti secara terus menerus memperhatikan layanan ke pelanggan. Karena inilah salah satu kunci sukses dari usaha jasa ini. 

Milion Go Wash

Pemain lainnya adalah Agung Saputro, pemilik Million Go Wash, cuci mobil dan motor di Semarang, Jawa Tengah. Ia mulai menawarkan lima paket kemitraan sejak 2015 mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 3 miliar.
 
Dalam ulasan KONTAN, ia memiliki 12 gerai milik mitra yang tersebar di Jakarta, Makassar, dan daerah Sulawesi Selatan lainnya. Sedangkan tiga gerai lainnya milik pusat yang berlokasi di Semarang.
 
Namun sudah beberapa bulan ini ia tidak lagi menawarkan kemitraan  lantaran sedang fokus dalam pengembangan sistem. Yakni  proses pembuatan aplikasi online usaha ini yang akan tersedia di Android maupun IOS.  "Saya belum terima mitra manapun dari beberapa bulan lalu karena masih proses pengembangan sistem online," ucapnya.
 
Setelah sistem aplikasi sudah bisa dipakai, ditargetkan tahun depan bisa beroperasi, ia pastikan  Million Go Wash kembali akan menawarkan paket kemitraan dengan harga dan fasilitas yang sama. "Insya  Allah setelah semua sudah benar-benar siap, kami akan buka kemitraan lagi,”  katanya. 
 
Ia sendiri menawarkan ragam kemitraan. Yakni paket silver Rp 30 juta, paket gold Rp 80 juta, paket queen Rp 125 juta, paket king Rp 180 juta dan paket master Rp 3 miliar. Di paket silver sampai paket king, mitra akan mendapatkan fasilitas  peralatan dan perlengkapan usaha, media promosi, SOP, pelatihan karyawan dan perjanjian sepanjang masa.
 
Sementara untuk paket master, mitra berhak memegang area kota dan provinsi. Mitra juga akan difasilitasi perlengkapan dan peralatan yang sama serta brand dan logo Million Go Wash berlaku sepanjang masa. Agung bilang kerja sama akan berlangsung seumur hidup dan tidak dikenakan biaya royalti dan franchise fee selama menggunakan merek usaha.
 
Selama menjalani usaha ini, ia kerap kali mengalami kendala kerusakan alat cuci dan steam dan harus diperbaiki. Persoalannya, tidak semua daerah ada layanan perbaikan alat cuci kendaraan tersebut. Solusinya adalah ia menyediakan alat cuci dan steam cadangan. 

HD Car Care

Usaha lainnya adalah HD Car Care milik Yaska Wu yang didirikan sejak tahun 2014. Jasa pencucian mobil ini di bawah naungan PT Aristoteli dan merupakan agen tunggal pemasaran  HD Car Care asal Amerika Serikat. 
 
Dalam ulasan KONTAN tahun lalu, gerai HD Car Care sudah ada 14 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Palembang, Semarang, Manado, Palu, Malang, Makassar dan Medan. Tahun ini HD Car Care sudah membuka 12 gerai baru yang berada di Jabodetabek, Bandung, Pekanbaru, dan Lampung. "Bisnis ini pasarnya terus tumbuh dan cukup signifikan. Ini jadi kesempatakn kami menjalin kerjasama dan membuka workshop baru," katanya.
 
Yaska berharap tahun depan HD Car Care bisa menambah kembali gerai-gerai anyar. Ada pun jumlah gerai yang ditargetkan oleh pihak HD Car Care yaitu berkisar antara 14 gerai hingga 20 gerai baru.
 
Paket investasi yang ditawarkan oleh HD Car Care kepada para investor tidak mengalami peningkatan pada tahun ini. Yakni masih sebesar Rp 300 juta. Tapi untuk tahun depan, ada kemungkinan ia bakal mengerek tarif investasi tersebut. "Begitu pula untuk layanan service, tidak mengalami kenaikan harga. Untuk pencucian mobil masih Rp 50.000,” paparnya. 
 
Yaska mengakui bahwa persaingan pasar untuk jasa cuci mobil saat ini semakin ketat. Ia melihat beberapa kompetitor tumbuh secara agresif. Menghadapi persaingan bisnis tersebut, HD Car Care sudah menyiapkan strategi bisnis tahun depan.
 
Untuk sementara, Yaksa masih belum bisa memberi informasi terkait rencana strategi bisnis tahun depan. Tapi strategi tersebut masih terkait erat dengan layanan ke konsumen, yakni meningkatkan kepuasan pelanggan.
 
Langkah lainnya adalah memperluas pasar. Ada upaya HD Car Care untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga sebagai upaya memperluas titik-titik daerah pemasaran yang baru. Sayang, Yaskin belum bisa merinci identitas dari target pasar anyar yang ia bidik di tahun depan. Yang jelas pasar potensial.                   

Memberi layanan dan ada inovasi

 
Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) melihat, bisnis cuci mobil masih menjanjikan. Maklum saja, banyak masyarakat Indonesia yang memiliki mobil lebih dari satu. Faktor inilah yang membuat usaha bersih-bersih kendaraan roda empat tersebut masih tetap basah hingga kini.  
 
Ada beberapa faktor yang membuat bisnis tersebut masih menjanjikan. Pertama, ini asalan yang paling banyak diutarakan, orang tidak mau repot dengan urusan membersihkan mobil. 
 
Kedua, tidak semua pemilik mobil yang mempunyai supir pribadi. "Sehingga alternatifnya adalah dengan datang langsung ke tempat pencucian mobil," jelasnya.
 
Karena potensi yang besar itulah, maka tantangan utama sebetulnya dari bisnis ini adalah bagaimana cara menghadapi persaingan bisnis dengan sesama pemain cuci mobil lainnya. Untuk itu setiap pemain harus bisa memberi nilai plus dan kreatif dalam memberikan layanan. Levita menyarankan tiap pelaku usaha harus bisa memberikan layanan dan fasilitas terbaik untuk memberikan rasa nyaman kepada pelanggan. 
 
Ia mencontohkan dengan membuat ruang tunggu yang nyaman yang berpendingin udara. Bisa juga diberikan layanan minuman saat menunggu. Kalau ini dilakukan pelanggan merasa nyaman dan dihargai. 
 
Selain rasa nyaman, para pebisnis juga perlu berinovasi. "Saya pernah datang ke tempat cuci mobil dan sabun pencucinya memakai pewangi," tuturnya. 
 
Setelah mobil bersih, pastikan semua kondisi mobil tersebut tetap terjaga.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×