Sumber: Kontan 1/11/2012 | Editor: Havid Vebri
Lucas Setiabudi sukses membesarkan bisnis jasa perawatan tubuh dengan brand Rumah Lulur dan Spa Frangipani di Solo, Jawa Tengah. Sukses yang diraihnya itu tidak terlepas dari terobosan pemasaran yang dia lakukan.
Sejak awal merintis usaha, ia langsung memperkuat brand image lewat kampanye pemasaran interaktif dengan memanfaatkan media internet. Ia memilih internet sebagai sarana pemasaran karena biayanya murah dan mudah dijalankan. "Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal internet," katanya.
Lucas sendiri sudah tak asing dengan dunia internet. Sebelum terjun ke bisnis lulur dan spa, ia pernah menggeluti bisnis pembuatan website di Solo. Bermodalkan pengetahuan dan pengalaman itu, ia bertekad membangun bisnisnya lewat dunia maya.
Strategi pemasaran via media online itu tergolong ampuh memperkuat brand usahanya. Terbukti, dalam waktu singkat, banyak pelanggan berdatangan ke Rumah Lulur dan Spa Frangipani miliknya.
Lucas mengklaim, situs Rumah Lulur dan Spa Frangipani berada pada urutan teratas hasil pencarian Google. "Jadi pelanggan dan calon mitra gampang mengakses informasi tentang usaha kami," kata Lucas.
Hal ini juga memudahkannya dalam mengembangkan usaha lewat sistem kemitraan. Sebagian besar mitra usahanya mengetahui rumah lulur dan spa miliknya lewat media online. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, banyak dari mereka yang percaya dan bersedia bekerjasama.
Setelah beroperasi lebih dari dua tahun, kini jumlah mitra usaha Lucas sudah mencapai 20 mitra yang tersebar di pelbagai daerah. Selain memanfaatkan media online sebagai sarana pemasaran, ia juga getol membangun sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Menurut Lucas, bisnis rumah lulur dan spa merupakan bisnis jasa.
Supaya pelayanan memuaskan, SDM-nya juga harus terampil dan terlatih.Ia juga selalu menekankan pentingnya attitude personality kepada para karyawan. Setiap karyawan harus ramah dalam melayani konsumen.
Sikap ramah itu tercermin dari gaya tubuh, tutur kata, dan cara melayani konsumen. Ia "Jika jiwa melayani sudah tertanam dalam diri karyawan, maka pelanggan pasti nyaman," ujarnya.
Untuk membedakan usahanya dengan usaha spa yang lain, Lucas fokus memberikan pelayanan kepada wanita saja. Demi kenyamanan konsumen, ia hanya mempekerjakan para wanita.
Namun di daerah-daerah tertentu, seperti Bali yang secara budaya berbeda dengan daerah lainnya, masih diberikan kelonggaran dengan memberikan pelayanan kepada pria dan wanita.
Tapi, terhadap mitranya di daerah lain, seperti di Jabodetabek, ia tetap menekankan semua pelayan adalah perempuan dan hanya menerima pelanggan perempuan saja.
Sampai saat ini, Lucas tetap konsisten membidik pasar kelas menengah. Segmen ini dipilih lantaran jumlahnya yang banyak. Agar biaya perawatan di rumah lulur dan spa miliknya terjangkau, ia tetap memesan obat-obat lulur dari Bali.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News