kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Bisnis Medina tumbuh besar berkat internet (2)


Kamis, 22 November 2012 / 12:16 WIB
Bisnis Medina tumbuh besar berkat internet (2)
ILUSTRASI. Ilustrasi obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Merintis bisnis dari nol dan tanpa pengalaman sebelumnya pasti bukan hal yang mudah. Namun, bila dilakukan dengan serius dan dikelola dengan benar, tentu bukan mustahil bisa meraih keuntungan dalam waktu singkat.

Hal ini sudah dibuktikan Medina Aprilia yang terjun ke bisnis pembuatan cupcake alias kue mangkok. Merintis usaha pada Juni 2011, ia kini sukses meraup omzet di atas Rp 100 juta dari bisnis cupcake ini.

Padahal, Medina tergolong awam di bisnis ini. Pasalnya, ia sama sekali tidak pernah nyemplung di bisnis kuliner. Ia menjadi sukses lantaran berani menawarkan sesuatu yang baru di bisnis cupcake.

Ia mencoba keluar dari pakem dengan membuat cupcake dekoratif, yang tidak banyak beredar di pasar. Selain main di dekoratif, "Saya juga mengedepankan cupcake dengan citarasa enak," kata Medina yang mengembangkan bisnis cupcake di bawah bendera usaha Cupcakes Company.

Medina merintis usaha ini bersama seorang temannya bernama Wynda Mardio. Segala sesuatu yang terkait dengan keperluan bisnis mereka persiapkan berdua, seperti belanja bahan baku, promosi, hingga melayani orderan.

Kedua orang ini kebetulan sudah bersahabat sejak bersekolah di SMP Al-Azhar, Jakarta. Sehingga, kedekatan ini memudahkan proses kerjasama karena sudah saling memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Jadi, kami bisa meminimalisir konflik," katanya.

Saat awal memproduksi cupcake, Medina rajin meminta teman-temannya untuk mencicipi kue buatannya itu. Setelah yakin mendapat respon positif, ia pun mulai menitipkan kuenya di restoran Steak Hotel by Holycow milik Wynda.

Kebetulan, Wynda ini sebelumnya memang sudah terjun ke bisnis steik (steak). “Semua ini kami lakukan untuk membangun awareness produk sehingga bisa menunjukkan nilai pembeda dari cupcake merek lain,” tuturnya.

Medina juga gencar memasarkan produknya lewat internet. Ia mendirikan toko online beralamat www.hellocupcakescompany.com.

Tak lama merambah pemasaran online, Medina mengaku kerap kebanjiran order dari konsumen di pelbagai kawasan di Jabodetabek.

Setiap pesanan akan dikirim ke alamat pelanggan atau diambil di restoran Steak Hotel by Holycow yang berlokasi di Radio Dalam dan Kemang, Jakarta Selatan.

Medina juga gencar memanfaatkan situs-situs media sosial untuk memasarkan produknya, seperti Twitter dan Facebook.

Lewat situs media sosial itu, ia sering mengadakan kuis berhadiah cupcake, sehingga semakin banyak orang mengenal produknya. "Saya juga sering mengadakan kuis berhadiah cupcake di sejumlah stasiun radio," ujarnya.

Beberapa stasiun radio yang pernah bekerja sama dengannya, seperti U FM,  Trax FM, dan Cosmopolitan FM. “Promo dan kolaborasi yang didukung social media itu efektif memperkuat branding product Cupcakes Company,” ujar dia.

Terbukti, berkat pemasaran yang gencar, Medina kerap mendapat order dari perusahaan besar. Beberapa perusahaan terkenal yang pernah memesan cupcake-nya adalah Microsoft dan Marc Jacobs.

Medina juga beberapa kali mengadakan kelas memasak cupcake untuk para pelanggan. Ide ini datang dari para pelanggan yang penasaran dengan penganan asal Amerika Serikat itu.

Akhir Oktober lalu, misalnya, ia membuka kelas cupcake untuk merayakan Halloween.        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×