Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemajuan teknologi digital membawa efek positif bagi usaha rintisan bidang pengiriman barang atau jasa logistik. Sebab, kemajuan teknologi mempermudah perluasan jaringan serta mempercepat mekanisme serta proses pengiriman barang.
Ambil contoh laju PT Expedito Global Indonesia. Berkat teknologi, perusahaan ini sudah menjalin kerjasama dengan 15 kurir internasional. DHL Indonesia dan Singapura, TNT Express, UPS, serta Fedex termasuk yang digandeng oleh Expedito.
Menurut Edi Mas, Chief Executive Officer (CEO) Expedito Global Indonesia, Expedito membidik UMKM yang ingin memperluas pasar ekspor. Para UMKM bisa memilih jenis dan perusahaan logistik di situs Expedito. "Tarif kami relatif. Semakin berat justru lebih ekonomis," kata dia ke KONTAN, Senin (26/11).
Kini, Expedito mengirim ragam produk UMKM ke pasar global. Bisa sepatu, tas, pakaian dan lainnya. Laiknya perusahaan logistik lain, Expedito menyediakan layanan pelacakan status pengiriman barang.
Lewat layanan tersebut, hasilnya tergolong positif. Edi menargetkan sampai akhir tahun ini bisa mengirim barang hingga 35 ton. Sedangkan tahun depan, justru bisa melonjak dua kali lipat lebih yakni mencapai 90 ton.
Sedangkan lima tahun ke depan, Edi menargetkan Expedito bisa mencuil 1% dari pasar logistik ekspres. Nilainya, versi hitungan Edi, mencapai US$ 100 juta.
Start up logistik lain yakni Triplogic, juga membidik pertumbuhan bisnis berlipa-lipat tahun depan. Tanpa menyebut angka, Earlivan Sampurna, CEO Triplogic menargetkan tahun depan perusahaan ini bisa mencatat transaksi pengiriman barang hingga 9 juta transaksi. Tahun ini, targetnya tembus 1 juta transaksi.
Triplogic mengklaim proses pengiriman barang bisa lebih cepat dibanding pemain lain dan bisa satu hari sampai. Sebab, perusahaan ini memanfaatkan bagasi penumpang yang tidak terpakai di pesawat dan kereta. "Kami membeli bagasi tersebut," jelasnya. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News