kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.394   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.519   54,71   0,73%
  • KOMPAS100 1.061   11,43   1,09%
  • LQ45 797   8,95   1,14%
  • ISSI 254   0,43   0,17%
  • IDX30 415   3,56   0,86%
  • IDXHIDIV20 474   3,32   0,70%
  • IDX80 120   1,29   1,09%
  • IDXV30 124   0,84   0,69%
  • IDXQ30 133   1,35   1,03%

Bisnis Torch Terbantu Berkat Merambah Digital dan Berinovasi


Sabtu, 12 Maret 2022 / 10:00 WIB
Bisnis Torch Terbantu Berkat Merambah Digital dan Berinovasi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren berwisata yang tumbuh pesat sebelum pandemi Covid-19 menghantam, membuat bisnis perlengkapan pelesiran berkembang. Salah satunya adalah Torch, penyedia kebutuhan pelancong seperti tas traveling asal Kota Bandung.

Selain menjajakan di toko offline dan lewat distributor, Torch juga merambah penjualan online, yang kini menjadi ujung tombak pemasaran mereka.

Hasilnya, Ben Wirawan, Chief Executive Officer Torch, menyebutkan, penjualannya melesat. "Masuk ke penjualan online membuat penjualan Torch naik berlipat-lipat, hingga 100 kali lipat," katanya kepada KONTAN baru-baru ini.

Keputusan masuk ke penjualan online Ben ambil setelah melihat laba usaha dari Torch yang berkiprah sejak 2015 tidak menunjukkan hasil optimal. Sebab, di tahun-tahun awal usaha, Torch masih menjalankan konsep bisnis konvensional laiknya usaha perlengkapan travel pada umumnya.

Kala itu, produk Torch dipasarkan lewat distributor dan agen. Hanya, para distributor dan agen yang mendapat kepercayaan dari Torch tidak menyetorkan pendapatan hasil jualan mereka tepat waktu, bahkan ada yang baru menyerahkannya setahun kemudian.

Kondisi tersebut, Ben mengungkapan, membuat kondisi keuangan Torch tidak sehat bahkan merugi. Tahun 2017, menurutnya, menjadi tahun terburuk bagi keuangan Torch.

Baca Juga: Menyimpan laba dari bisnis dompet kertas

Namun, Ben tidak patah arang. Ia pun memutar otak supaya bisa membuat laju bisnis Torch kembali berada di jalur yang benar. Hingga akhirnya, di tahun 2017, dia memutuskan untuk masuk ranah digital guna memasarkan produk Torch.

Gayung bersambut, penjualan Torch secara daring pun melesat. Maklum, masuk ke ranah digital membuat cakupan pasar dan penjualan Torch menjadi lebih luas, serta bisa menjangkau semua masyarakat di seluruh Indonesia yang mengakses internet.

Hasil ini pun membuat tenaga kerja yang bergabung dengan Torch semakin bertambah banyak. Jika di awal usaha, Torch hanya mempekerjakan enam pekerja saja, kini jumlah tenaga kerja yang bergabung mencapai 80 orang.

Kunci sukses lainnya yang membuat Torch masih terus bisa berjalan hingga kini adalah, dengan melakukan inovasi produk. Terutama, pandemi Covid-19.

Torch memang harus berinovasi, sebab pandemi membuat bisnis wisata babak belur. Karena itu, Torch mengeluarkan produk baru berupa tas berukuran kecil dengan label Pouch. "Masyarakat memang tidak bisa traveling jauh, tetapi mereka bisa ke supermarket, minimarket, dan (tas berukuran kecil) ini yang dibutuhkan," ujar Ben.

Ke depan, Ben mengungkapkan, Torch siap memanjakan para konsumen dengan menyediakan berbagai produk traveling yang beragam. Tentunya, dengan desain produk terkini, dan pastinya dengan kualitas produk yang tinggi.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×