Sumber: Kontan 11/10/2012 | Editor: Havid Vebri
Budidaya bawang putih tunggal atau bawang lunang kini semakin marak seiring tingginya permintaan bawang tersebut di pasar. Bawang ini banyak dicari karena mengandung segudang manfaat bagi kesehatan.
Onny Hendrawan, petani bawang lanang di Pasuruan, Jawa Timur mengatakan, budidaya bawang lanang tergolong mudah. Bawang ini sudah sudah bisa dipanen dalam waktu sekitar tiga bulan sejak ditanam.
Tapi, tidak semua daerah bisa ditumbuhi bawang lanang. Menurutnya, bawang lanang hanya tumbuh subur di daerah pengunungan dan berudara dingin. Tanaman ini juga bisa tumbuh subur di tanah yang kering dan berhawa sejuk.
Sementara tanah dataran rendah dan yang mengandung banyak air tidak cocok bagi tanaman ini. Menurut Onny, bawang lanang bisa busuk bila ditanam di tanah yang terlalu berair.
Lantaran sensitif dengan air, saat melakukan proses penyiraman juga harus hati-hati. Tanah tidak boleh terlalu banyak air dan sering becek. Onny bilang, bawang lanang cocok di daerah pengunungan karena hawa dingin dibutuhkan untuk pembentukan umbi.
Daerah pengunungan juga memiliki tingkat pengembunan yang tinggi. "Kelembapan yang ditimbulkan oleh embun pagi sangat baik bagi pertumbuhan umbi bawang ini," jelasnya.
Cara menanam bawang putih tunggal tidak jauh berbeda dengan bawang lainnya. Pengolahan media tanam diawali dengan pembajakan dan pencangkulan dengan kedalaman sekitar 30 centimeter (cm) - 40 cm.
Setelah tanah gembur, berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton - 15 ton per 1 hektare (ha). Lalu membuat bandengan dengan lebar sekitar 60 cm.
Setelah itu tinggal lakukan penanaman. Bawang ini dibudidayakan dari umbi. Jarak penanaman yang ideal 20 cm x 20 cm. Maka setiap 1 ha dapat ditanami 200.000 bawang lanang.
Pertumbuhan tanaman ini sangat ditentukan kualitas bibit. Usahakan bibit tersebut sehat dan bebas dari hama. Untuk periode tanam berikutnya, calon bibit bisa disiapkan dari bawang yang sudah ditanam dilahan. Seleksi calon bibit dapat dilakukan saat tanaman berusia 70 - 80 hari.
Pilih bawang yang daunnya sudah menguning atau kering. Calon bibit berkualitas baik memiliki ciri antara lain berukuran sedang, sehat, keras, dan permukaan kulitnya licin.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News