Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Tri Adi
Menanam pohon kurma tak sulit. Penanaman pohon yang termasuk keluarga palmae ini kurang lebih sama dengan pohon palem. Syarat utamanya, tanah harus mengandung unsur pasir. Namun, jangan apabila pohon kurma yang ditanam sebagai tanaman hias ini tidak berbuah.
Meski berasal dari dataran Timur Tengah, sejatinya pohon kurma bisa tumbuh di sembarang tempat. Tak heran, pohon kurma mendapat sebutan yang berbeda di masing-masing negara. Orang Prancis menyebutnya Dattier, di Belanda bernama Datel, dan orang Portugal menyebutnya Tamara.
Menurut Lukman, pembudidaya kurma asal Sidoarjo, Jawa Timur, pohon kurma bisa hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi. Syaratnya, media tanam harus mengandung pasir.
Lukman sendiri mulai menanam pohon kurma saat tingginya satu meter. Waktu itu, ia membeli pohon kurma berumur lima bulan ini seharga Rp 500.000.
Seperti keluarga Palmae lainnya, cara perawatan kurma cukup mudah. "Tak berbeda dengan pohon palem," ujar Lukman. Untuk nutrisi, pembudidaya dapat menggunakan pupuk organik setiap bulan. Pemupukan paling baik dilakukan saat musim hujan.
Selain pemupukan, pohon kurma yang identik dengan tanaman padang pasir ini tetap membutuhkan air. Lukman bilang, penyiraman sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan dan air jangan sampai menggenang.
Namun, berbeda dengan Lukman, Mashudi justru menyarankan agar pohon kurma jangan sampai kekurangan air. Sebab, menurut dia, pohon kurma adalah jenis tnaman yang sangat kuat menyerap air dan panas secara sekaligus.
Layaknya tumbuhan pada umumnya, pertumbuhan pohon kurma sering terganggu hama. Hama yang paling sering muncul adalah belalang (Valanga Nigricans), yang memakan daun-daun kurma. Bila dibiarkan, daun bisa habis dan hanya tersisa batangnya saja. Cara mengatasinya dengan menyemprotkan Basudin 90 SC 2 cc per liter.
Selain hama, penyakit lainnya adalah bercak daun. Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini meninggalkan tanda berupa daun berwarna kuning atau hijau. "Dipotong saja daun yang terserang," kata Lukman.
Selain mudah, budidaya pohon kurma juga terhitung murah. Biasanya, sebagai tanaman hias, pohon kurma yang banyak dicari berumur tiga tahun ke atas. Hitungan Lukman, untuk perawatan hingga tiga tahun membutuhkan biaya Rp 1 juta.
Tak heran, dia menyatakan, bisnis pohon kurma ini lebih menguntungkan ketimbang bisnis kurma. Selain tak bersifat musiman, nilai jual pohon ini cukup tinggi, yakni antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta per pohon.
Senada dengan Lukman, Mashudi, pembudidaya pohon kurma yang lain juga mengamini bisnis pohon kurma ini menguntungkan. "Tanaman ini bandel dari penyakit," ujar pria yang mengaku menanam kurma dari bijinya.
Bertempat di lahan seluas 1.000 meter persegi, Mashudi mulai membudidayakan kurma sejak dua tahun lalu. Ia menanam 300 bibit kurma. Kini, lahan tersebut sesak dengan 2.000 pohon kurma.
Meski menanam tiga jenis pohon kurma: jenis Irak, Madinah, dan Mesir, tak ada perbedaan pada proses pembudidayaan.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News