kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BukuKas raup pendanaan seri A senilai US$ 10 juta dipimpin Sequoia Capital India


Selasa, 12 Januari 2021 / 11:03 WIB
BukuKas raup pendanaan seri A senilai US$ 10 juta dipimpin Sequoia Capital India
ILUSTRASI. Manajemen?BukuKas


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform dan aplikasi digital untuk digitalisasi UMKM BukuKas mengumumkan putaran pendanaan Seri A senilai US$ 10 juta. Pendanaan itu dipimpin oleh Sequoia Capital India dan diikuti oleh investor yang sudah ada sebelumnya yaitu Saison Capital, January Capital, Founderbank Capital, Cambium Grove, Endeavor Catalyst dan Amrish Rau juga turut berpartisipasi dalam ronde tersebut.

Suntikan dana baru ini rencananya akan digunakan untuk mempercepat akuisisi merchant, memperkuat tim engineering dan produk BukuKas di kedua kantornya yaitu Jakarta dan Bangalore, India. BukuKas juga akan memperluas jangkauan layanan yang ditawarkan kepada pedagang-pedagang agar sejalan dengan visi perusahaan untuk menyediakan software yang menyeluruh bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

“Kami melihat putaran pendanaan ini sebagai kepercayaan yang kuat pada peluang pasar yang besar, serta kemampuan tim dan eksekusi kami sejauh ini. Meskipun kami telah berkembang pesat tahun ini, kami baru saja memulai. Putaran ini merupakan langkah penting bagi kami untuk terus bekerja menuju misi kami untuk memberdayakan 60 juta pedagang kecil dan pengecer di Indonesia agar mereka beralih ke digital,” kata CEO dan Co-Founder BukuKas, Krishnan Menon dalam keterangan tertulis pada Selasa (12/1).

Baca Juga: Yuk daftar program Bangkit 2021 dari Kemdikbud dengan Google dan startup Indonesia

Putaran pendanaan terbaru itu membuat BukuKas telah menghimpun dana sebesar total US$ 22 juta. BukuKas diluncurkan pada Desember 2019 dan diinkubasi oleh Whiteboard Capital dan sejak itu terus mengusung visi untuk memberdayakan bisnis kecil dalam tingkat visibilitas, kontrol, dan kenyamanan serba ada yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hingga November 2020, BukuKas tercatat memiliki 3,5 juta pedagang kecil dan pengecer yang terdaftar sebagai pengguna aplikasi serta melampaui 1,8 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users). Di bulan November, pengguna BukuKas telah tercatat memiliki transaksi senilai US$ 17,4 miliar setiap tahun menggunakan platform ini, angka yang setara dengan lebih dari 1,5% PDB Indonesia.

Aksi strategis perusahaan dalam mengakuisisi aplikasi Catatan Keuangan Harian pada bulan September tahun ini juga membuat BukuKas lebih gesit lagi dalam memperluas pangsa pasar sekaligus memperkuat posisi kepemimpinan mereka di Indonesia. Catatan Keuangan Harian, yang telah berkembang sepenuhnya secara organik hingga saat ini memiliki 300.000 pengguna aktif bulanan (MAU). 

Meskipun aplikasi pembukuan digital merupakan sektor yang tergolong kompetitif, BukuKas telah meraih posisi kepemimpinan yang kuat di industri ini hanya dalam waktu 12 bulan sejak diluncurkan, baik dalam skala pengguna maupun engagement. Hal itu didorong oleh kesederhanaan aplikasi yang memungkinkan pedagang untuk memantau arus kas, keuntungan, dan kredit mereka setiap hari dengan mudah. 

Baca Juga: Waspada munculnya fenomena influencer saham

“Meskipun fitur aplikasi dapat ditiru seiring perkembangan, mempertahankan tingkat kesederhanaan yang ekstrim dalam produk sambil menambahkan nilai substansial akan menjadi sebuah tantangan. Pada akhirnya perusahaan yang mampu mampu mewujudkan hal ini dalam skala besar yang akan memimpin, ” kata Krishnan.

Dengan penetrasi yang luas hingga ke beberapa kota kecil di Indonesia, BukuKas membawa para pedagang di semua daerah untuk beralih ke dunia digital dan keuangan. Fitur seperti mode offline telah berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pengguna yang berada di area dengan cakupan jaringan yang buruk atau menggunakan perangkat entry level.

Abheek Anand, Managing Director, Sequoia Capital (India) Singapore Pte. Ltd bilang bisnis kecil di seluruh dunia beradaptasi secara cepat dengan perangkat lunak untuk mendigitalisasikan bisnis mereka. BukuKas sebagai penggerak awal dalam bidang ini di Indonesia, telah melihat daya tarik pelanggan yang luar biasa dalam 12 bulan pertama sejak diluncurkan.

Baca Juga: Kopral menjaring laba dari layanan fasilitas kenyamanan anggota koperasi

“Hal ini menunjukkan kebutuhan pasar dan kualitas produk, dan tercermin dalam metrik dasar yang kuat dari kesesuaian pasar produk - termasuk nomor retensi dan keterlibatan industri terkemuka. Hanya dalam waktu 6 bulan sejak memimpin perputaran pendanaan melalui program Surge, Sequoia Capital India telah menggandakan kemitraan dan memimpin pendanaan seri A mereka,” tuturnya.

Lorenzo Peracchione, COO dan Co-Founder BukuKas menambahkan BukuKas akan mengeluarkan fitur integrasi pembayaran digital dalam aplikasi di Januari. Sehingga pedagang akan dapat mengumpulkan uang dari pelanggan mereka menggunakan berbagai opsi pembayaran dengan cara yang mudah.

“Pembayaran akan secara otomatis ditambahkan di aplikasi BukuKas, yang selanjutnya mengotomatiskan proses pembukuan dan mengurangi proses yang kurang nyaman bagi pengguna kami,” pungkasnya.

Selanjutnya: BEI siapkan regulasi dukung perusahaan rintisan (startup) untuk IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×