Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - Jajanan tradisional berbentuk bulat, berbahan dasar ubi atau yang sering disebut bola ubi masih terus menarik minat masyarakat. Pasar bola ubi yang semakin luas ini menarik minat beberapa orang untuk menggarap peluang ini. Seperti ada yang langsung menawarkan kemitraan usaha.
Salah satunya dari Gabriele atau yang akrab disapa Gaby, asal Surabaya. Ia mendirikan Bola Obi Raos sejak tahun 2016 dan mulai menawarkan kemitraan sejak akhir 2017. "Sekarang gerai kami sudah ada 15, tersebar di berbagai kota seperti Surabaya, Gresik, Kudus, Semarang, Bekasi, Tegal, Tangerang, Palembang, Sampit sampai Merauke," katanya kepada KONTAN.
Terdapat satu paket investasi yang ditawarkan, yakni sebesar Rp 15 juta. Dengan modal tersebut, mitra bakal mendapat fasilitas satu unit booth dengan desain khas Bola Obi Raos, peralatan masak lengkap, celemek, pelatihan karyawan, promosi, kemasan, bahan baku awal sebanyak 300 butir bola ubi, dan bahan baku isian sekaligus topping semua varian, masing-masing 250 gram (gr).
Yang menarik, calon mitra bisa melunasi paket investasi tersebut dengan cara mencicil. Langkah ini bisa terjadi karena Bola Obi Raos bermitra dengan salah satu e-commerce untuk sistem cicilan ini. "Calon mitra bisa mencicil pelunasan investasi lewat Tokopedia. Di sana kami sediakan sistem cicilan," ujarnya.
Adapun produk bola ubi dari Bola Obi Raos ada ragam aneka topping, seperti original, teh hijau, cokelat, dan keju susu. Menu paket mini berisi tiga butir bola ubi original dibanderol Rp 5.000 per porsi, sedangkan yang ada topping dihargai Rp 7.000 per porsi. Sedangkan menu paket reguler berisi 10 butir bola ubi original seharga Rp 13.000 dan menu reguler dengan topping Rp 15.000.
Pihak pusat tidak mematok kaku harga jual. Mitra bisa menyesuaikan harga jual sesuai kondisi di lapangan.
Bisnis bola ubi ini ia klaim rata-rata bisa menjual 40 - 60 porsi per hari. Artinya, omzet yang bisa dikantongi antara Rp 12 juta sampai Rp 17 juta per bulan.
Dengan hasil tersebut, ia proyeksi balik modal cukup dua sampai tiga bulan saja. Kalaupun lambat, tidak lebih dari lima bulan.
Kalau ada yang tertarik, ia tidak menarik biaya royalti maupun biaya waralaba. Mitra hanya wajib memasok bahan baku adonan bola ubi secara rutin dari pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News