kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.834   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.446   4,53   0,07%
  • KOMPAS100 923   -0,67   -0,07%
  • LQ45 721   -2,39   -0,33%
  • ISSI 203   0,69   0,34%
  • IDX30 376   -1,15   -0,31%
  • IDXHIDIV20 458   -1,06   -0,23%
  • IDX80 105   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 111   -0,19   -0,17%
  • IDXQ30 124   -0,40   -0,32%

BUMDes Jadi Sarana untuk Bisa Memandirikan Pemerintah Desa


Sabtu, 18 Januari 2025 / 08:15 WIB
BUMDes Jadi Sarana untuk Bisa Memandirikan Pemerintah Desa
ILUSTRASI. Pembangunan fasilitas kolam renang yang dikembangkan BUMDes Asha Wiyakta di Bukit Ganjaran, Desa Wonoagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya menghidupkan ekonomi desa. Untuk itu, pemerintah bakal memperkuat sistem pemerintah desa dan anggaran khusus bagi desa. 

Tapi, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintahan desa untuk berpikir kreatif dalam meningkatkan pendapatan asli desa. Salah satu langkahnya adalah dengan  mengoptimalkan badan usaha milik desa (BUMDes). Misalnya, mengembangkan BUMDes bergerak di bidang pangan.

"Perlu ada kemampuan kewirausahaan (dari pemerintah desa). Perlu ada kemampuan mengidentifikasi potensi wilayah masing-masing, dan kemudian menaikkan pendapatan," ujar Tito, Rabu (15/1) lalu.

Baca Juga: Tahun 2025, Menteri Desa Sebut Rp 14,2 Triliun Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Menurut Tito, desa yang mampu mandiri dalam sektor pangan, akan memperkuat ketahanan pangan dan menumbuhkan perekonomian lokal. Dengan demikian, harapannya, bisa mencegah anak muda di desa untuk ke kota atawa urbanisasi.

Sebab, Tito menyebutkan, urbanisasi merupakan persoalan yang kerap dihadapi oleh sejumlah negara, bukan hanya Indonesia. Ini terutama oleh negara yang pembangunannya berorientasi pada perkotaan. 

Adapun saat ini, Tito bilang, persentase jumlah masyarakat yang tinggal di kota dan desa terbilang merata, yakni 56% di kota dan 44% di desa. Angka kelahiran di Indonesia pun terbilang cukup tinggi.

Karena itu, Tito menambahkan, pemerintah terus berupaya membangun desa agar lebih hidup dan mandiri. Caranya, memperkuat sistem pemerintahan desa dan memastikan anggaran desa tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×