kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Burung puyuh kecil, tapi jumbo laba budidayanya (1


Rabu, 26 Agustus 2015 / 15:06 WIB
Burung puyuh kecil, tapi jumbo laba budidayanya (1


Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Burung puyuh peminatnya makin meningkat. Tidak hanya telurnya, daging burung puyuh pun banyak dilirik. Harga jual burung puyuhnya pun lebih tinggi ketimbang telurnya. Ini yang membuat banyak pembudidaya tertarik membudidayakan burung yang berukuran tubuh relatif kecil ini.

Puyuh merupakan salah satu jenis burung yang tidak bisa terbang dan berukuran tubuh relatif kecil. Burung yang memiliki nama Latin Coturnix coturnix ini memiliki daging yang memiliki nilai gizi dan rasa yang lezat. Begitu juga dengan telurnya. Sementara kotorannya bisa digunakan sebagai pupuk kandang.

Berbagai manfaat dari hewan ini yang bisa dimafaatkan membuat banyak orang melirik untuk menernakkannya. Apalagi permintaan telur puyuh terus meningkat. Daging burung puyuh yang gurih pun mulai dilirik oleh para pengusaha kuliner.

Heri Pramudya, peternak burung puyuh asal Tasikmalaya, mengatakan, selain permintaan telurnya yang besar, bibit burung puyuh pun cukup tinggi peminatnya. Itu sebabnya sejak tahun 2010 silam memulai usaha ini, Heri sengaja fokus menernakkan bibit burung puyuh untuk penghasil telur tetas di lahan dekat rumahnya.

Heri membagi lahan ternak dalam dua kandang, yaitu kandang pertama seluas 3 meter (m) x 10 m dan 3 m x 5 m. Dia menjual bibit puyuh ketika berusia 42 hari. "Biasanya pembeli yang memesan adalah peternak yang baru mencoba memulai usaha beternak burung puyuh," kata dia.

Saat ini, dia memiliki 300 ekor burung puyuh untuk diternakkan. Dari hasil penetasan telur, dalam sebulan, dia bisa menjual 3.000 ekor hingga 5.000 ekor bibit burung puyuh ke berbagai daerah seperti Subang, Purwakarta, Garut, Ciamis dan Tasikmalaya.

Menurut Heri, menjual bibit burung puyuh lebih menguntungkan ketimbang menjual telurnya. Harga jual satu ekor bibit burung puyuh sekitar Rp 7.500-Rp 8.500 per ekor. Hitung punya hitung, omzet usahanya bisa mencapai Rp Rp 22,5 juta hingga Rp 42,5 juta saban bulan.

Peternak burung puyuh lainnya adalah Ahmad Muklas dari Ponorogo, Jawa Timur. Dia menernakkan sekitar 10.000 ekor burung puyuh di lahan seluas 5 m x 15 m dan lahan 4 m x 25 m. Tidak hanya menjual telur puyuh, Muklas juga menjual bibit burung puyuh dan burung puyuh siap bertelur.

Saban hari dia bisa mengumpulkan 3 kuintal hingga 5 kuintal telur untuk dijual. Muklas mengaku bisa menjual 10.000 ekor burung puyuh setiap bulan dan 9.000 butir telur puyuh per hari. Penjualan bibit dan puyuh siap bertelur sudah menjangkau daerah Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, dan Semarang, Indramayu, Yogyakarta dan lainnya.

Harga jual burung puyuh berusia satu bulan yang siap telur dibanderol Rp 5.800 per ekor. Sedangkan bibit burung puyuh berumur satu minggu dihargai Rp 2.500 per ekor. Sementara  telur puyuh per dibanderol Rp 230 per butir. Laba bersih penjualan burung puyuh bisa mencapai 30%.    

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×