kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cantik & pintar, Burung Macaw jadi incaran


Sabtu, 16 September 2017 / 08:00 WIB
Cantik & pintar, Burung Macaw jadi incaran


Reporter: Tri Sulistiowati, Venny Suryanto | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Macaw adalah salah satu burung yang banyak dipelihara sebagai burung peliharaan. Namun, burung yang memiliki ukuran besar ini tak dinikmati dari kicauannya. Macaw dipelihara sebagai burung hias karena warna bulunya yang cantik.   

Bukan saja keindahan warnanya, aksi Macau juga memikat. Burung ini memang memiliki tingkat intelegensi yang cukup tinggi. Tak heran, beberapa pertunjukan memamerkan kepintaran Macaw. Mulai dari menirukan suara manusia, menari, berhitung dan lainnya. Burung ini juga bisa dilatih untuk terbang bebas dan kembali (free flight).

Ada banyak jenis burung Macaw. Bahkan, beberapa jenis diantaranya, termasuk burung yang terancam punah dan dilindungi. Salah satu yang legal untuk diperdagangkan dan dipelihara adalah Parrot Macaw.  Belakangan, burung ini pun populer seiring dengan ajang free flight yang di adakan oleh para komunitas Parrot Macaw.

Bambang Ratno Saputro pemilik Bamsbreeder mengamini hal tersebut. Banyak orang yang tadinya bukan pehobi Macaw ikut memelihara hewan berparuh bengkok ini. "Saya rasa potensinya kedepan masih bagus karena masih akan banyak yang mencarinya," kata dia.  

Bambang baru dua tahun menekuni budidaya Macaw. Awalnya dia hanya pehobi burung, termasuk melakukan jual-beli burung. Saat ini dia baru mempunyai empat pasang indukan Macaw yang dia beli dari sesama teman di komunitas.

Harga burung ini cukup tinggi. Mulai Rp 10 juta-Rp 15 juta per ekor. Bambang bilang, pembeli Macaw datang dari berbagai kota.

Pemain lainnya adalah Nadia Pingkan. Ia membudidayakan Macaw di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Sejak tahun 2012,

Nadia mulai  menjual Macaw, mulai dari jenis Blue dan Gold macaw, Green Wing Macaw, Son Conure, Scarlet Macaw dan Harlequin Macaw.

Nadia mengatakan, burung ini sangat mengundang peminat bila perpaduan warnanya cantik, unik, dan pintar. Namun, yang pintar sangat jarang ditemukan di Indonesia.

Sesuai dengan jenisnya, harga Macaw beragam. Ambil contoh, Blue dan Gold Macaw harganya Rp 35 juta. Green Wing Macaw seharga Rp 60 juta dan Scarlet Macaw seharga Rp 90 juta.

Tiap bulan, ada dua anakan Macaw yang Nadia jual. Sekali bertelur, Macaw akan mengeluarkan satu hingga empat butir telur. Namun, umumnya Macaw bertelur dua butir saja.

Namun tak semua anakan Macaw dapat dijual begitu saja. Menurut Nadia, burung Macaw yang dia jual harus mencapai umur setengah bulan untuk anakannya. Kalau yang biasa atau dewasa bisanya akan dia jual saat sudah berumur 1-2 tahun.

Selain Kocek, Tekun Menjadi Kunci Budidaya Macaw

Habitat terbaik burung Macaw adalah savana, seperti asal burung paruh bengkok ini dari Amerika bagian selatan, tengah dan utara. Namun begitu, perawatan burung cantik ini relatif mudah, sehingga bisa menjadi hewan peliharaan.

Seperti burung-burung lainnya, Macaw membutuhkan sinar matahari yang cukup dan harus terbiasa mandi tiap hari. Bambang Ratno Saputro, peternak asal Magelang, Jawa Tengah mengtakan, kebiasaan mandi ini harus dilakukan sejak anakan supaya tak alergi terhadap air. Kandang juga harus bersih. Selain membersihkan kotorannya, sebaiknya kandang juga disiram dengan air. 

Makanan burung berparuh bengkok adalah biji-bijian. Anda pun bisa memberi kacang tanah, kacang merah dan kwaci. Selain biji-bijian, Macaw juga bisa diberi buah sebagai selingan. Pilihannya seperti apel atau pepaya. Anda juga bisa membeli makanan instant. .

Yang penting, makanan dan air minum harus tersedia di kandang setiap saat. "Jadi, harus rajin cek," kata Bambang.

Nadia Pingkan, peternak lainnya dari Jakarta juga mengaku tak mengalami kesulitan memelihara dan membudidayakan Macaw. "Asal harus sepasang," kata dia. Usia matang atau siap kawin adalah lima sampai tujuh tahun. Selain itu, keduanya harus dalam kondisi sehat dan mendapat asupan makanan serta nutrisi yang cukup. Yang perlu diperhatikan adalah tekanan udara sekitar. Sebaiknya, suhu ruangan dijaga dalam kisaran 28oC-35oC.

Di luar kacang-kacangan, Nadia juga menambahkan sayuran seperti jagung dan buncis sebagai makanan Macaw. Untuk buahnya, dia memberi apel, mangga dan jeruk.

Burung ini biasanya hidup berkelompok atau bergerombol. Oleh karena itu, sebaiknya punya minimal dua ekor.  Selain itu, Macaw juga harus diajak berinteraksi, karena punya sifat sosial.  “Untuk menghindari stres, interaksi seperti anak usia 4 tahun," jelas dia.  

Soal budidaya, Macaw tergolong hewan unik. Pasalnya, masa pembuahan tergantung bentuk dan ukuran si burung. Bila karakter badannya kecil, Macaw umur tiga hingga lima tahun siap dibuahi. Sedangkan, bila badannya besar, Macaw baru bisa dikawinkan saat umur tujuh tahun.

Sama seperti burung lainnya, bila masih terlalu muda saat dikawinkan, telur tak akan mengandung bibit Macaw. Bambang bilang, faktor penyebabnya adalah sperma dari si jantan belum matang dan belum siap untuk proses pembuahan. 

Butuh kesabaran dan telaten jika Anda ingin menetaskan telur burung Macaw. Selain dierami oleh sang induk, telur bisa ditetaskan melalui mesin penetas.

Sebaiknya, anak-anak Macaw yang baru menetas ditaruh dalam sebuah inkubator untuk menjaga kehangatan tubuhnya. Setiap hari, jangan lupa untuk melihat perkembangan anak Macaw ini. Makanan bagi anak bisa diberikan bubur, namun Anda harus menyuapinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×