kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,54   6,90   0.74%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cantiknya laba budidaya bunga mawar (1)


Kamis, 06 November 2014 / 15:26 WIB
Cantiknya laba budidaya bunga mawar (1)


Reporter: Cindy Silviana Sukma, Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Bunga mawar sudah begitu populer digunakan sebagai lambang cinta. Bentuknya yang indah serta memiliki aroma yang wangi membuat tanaman ini banyak dicari sebagai tanaman hias. Tidak hanya itu, manfaat bunga mawar ternyata cukup banyak.

Selain banyak digunakan sebagai bunga potong untuk kebutuhan bunga rangkai, mawar juga digunakan sebagai bunga tabur serta sebagai bahan baku parfum dan obat. Kegunaannya yang bejibun inilah yang membuat banyak petani tertarik untuk membudidayakan jenis tanaman semak dari genus Rosa yang memiliki nama latin Rosa canin ini.  

Salah satu pembudidaya tanaman mawar dari Malang, Jawa Timur, Rizky Sugianto mengatakan, dengan membudidayakan mawar dia dapat menunjang perekonomian hidupnya. Rizky menanam mawar di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. Jenis mawar yang dibudidayakan adalah jenis mawar lokal dan mawar holland.

Menurutnya, mawar jenis lokal bisa menghasilkan bunga yang cukup banyak ketimbang mawar holland. Namun, harga jual mawar holland bisa lebih mahal dibandingkan harga mawar lokal.

Pada lahan seluas itu dia menebar 3.000 bibit yang menjadi tanaman mawar dalam waktu satu tahun. Setelah berbunga, Rizky bisa melakukan panen tiga kali sampai empat kali dalam seminggu.

Sekali panen, dia dapat menghasilkan sebanyak 3.000 potong−3.500 potong bunga mawar. Biasanya dia mendistribusikan hasil panennya ke Semarang, Yogyakarta, dan Bali. "Sebenarnya banyak permintaan mawar untuk dikirim ke daerah lain tapi hasil panen belum bisa menutupi permintaan yang tinggi," kata dia.

Dalam seminggu, Rizky bisa mengirim sekitar 10.000 potong-13.000 potong bunga mawar ke distributor. Untuk satu potong bunga mawar lokal, ia bisa menjual dengan harga Rp 1.000−Rp 1.400. Sedangkan, jenis bunga mawar holland dibanderol Rp 2.500 per potong. Rizky mengaku bisa meraup omzet sekitar Rp 12 juta seminggu.

Sementara pembudidaya mawar lainnya, Anang dari Batu, Jawa Timur memiliki satu hektare lahan yang juga ditanami mawar lokal dan mawar holland. Dalam seminggu dia bisa memanen sebanyak 8.000 hingga 10.000 tangkai mawar di musim hujan. "Sementara di musim kemarau hasil panen bisa lebih sedikit hanya sekitar 2.000 tangkai," kata dia.  

Anang memasok bunga mawar ke toko-toko bunga, ke pasar tradisional dan para pengusaha di bidang dekorasi pesta. Dia mengaku harga jual tidak menentu, tapi rata-rata dia jual mawar lokal seharga Rp 2.500 per tangkai sedangkan mawar holland sekitar Rp 5.000 per batang. Dari situ dia bisa meraup omzet hingga Rp 25 juta sekali panen.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×