Reporter: Fahriyadi, Hafid Fuad, Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi
Akhir tahun menjadi masa yang ditunggu oleh produsen pohon natal atau pengusaha dekorasi ruang. Bulan Desember biasanya menjadi masa panen bagi mereka. Banyak pengelola mal, apartemen, hotel dan gedung perkantoran mempercantik lobi dengan pernak-pernik Natal.
Hari Raya Natal selalu terasa spesial bagi mereka yang merayakan. Boleh jadi, momen membahagiakan itu akan terasa hambar jika tak dilengkapi dekorasi pohon natal beserta pernak-perniknya. Tak heran, para penyedia jasa dekorasi dan produsen pernak-pernik Natal pun selalu memanfaatkan momen ini untuk mendulang omzetnya.
Salah satu penyedia jasa dekorasi itu adalah Aryati. Bagai sebuah ritual, pemilik Bu Wiryo Handicraft di Yogyakarta ini selalu sibuk membuat hiasan pohon Natal menjelang akhir tahun. Ia menggunakan akar wangi, supaya produknya terlihat unik.
Menurut Aryati, selama sepuluh tahun terakhir, ia rutin memenuhi pesanan pelanggannya yang berasal dari berbagai kota. "Kami biasanya mendapat order pohon natal mulai ukuran 50 cm hingga empat meter," tandasnya. Pohon Natal dari akar wangi banyak diminati, pohon jenis ini gampang disesuaikan dengan tema dan konsep dekorasi para pelanggannya. "Kami menyediakan berbagai variasi warna serta ornamen tambahan lainnya," ujar Aryati.
Selain itu, pohon Natal akar wangi ini awet, karena bisa bertahan hingga empat tahun. Asalkan, disimpan di tempat yang teduh dan tak terkena sinar matahari langsung. "Kelebihan lain, aroma pohon natal ini wangi," imbuh Aryati.
Harga pohon Natal dari akar wangi berkisar antara Rp 75.000 untuk ukuran 50cm, Rp 250.000 untuk ukuran satu meter hingga Rp 5 juta untuk pohon setinggi empat meter. Dari usaha pembuatan pohon dan pernak-pernik Natal ini, Aryati sudah meraup omzet lebih dari Rp 35 juta.
Menurut Aryati, perolehan omzet ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Ia melihat, pesanan masih tersendat meski sudah memasuki Desember. "Padahal, biasanya, permintaan sudah ramai pada pertengahan November," ucapnya.
Kondisi berbeda justru dialami Johanes, pemilik Jocelyn Florist di Jakarta. Permintaan pohon Natal buatannya melonjak tahun ini. "Pada bulan November tahun lalu, kami mendapat Rp 80 juta," ujarnya.
Sejak mulai menggarap bisnis tanaman plastik pada 2008 silam, omzet Johanes selalu melesat jika mendekati momen Natal. Sekadar gambaran, jika pada bulan biasa, ia hanya bisa meraup omzet Rp 40 juta, mendekati Natal pendapatannya melonjak dua kali lipat. "Pada November ini saja, kami berhasil mendapatkan Rp 100 juta," ujarnya. .
Johanes membuat pohon Natal dari bahan plastik. Ia membentuk pohon pinus itu dengan dedaunan berbentuk jarum. Selama ini, pohon Natal yang bahannya masih diimpor itu, sangat diminati, baik oleh individu maupun perusahaan. Bahkan, tahun ini banyak pula yang ingin menyewa pohon natal plastik.
Johanes pun segera menyambar peluang ini. Selain memproduksi, kini ia berencana menyewakan pohon natal buatannya.
Di gerai Jocelyn Florist, Johanes menyediakan pohon natal mulai dari ukuran 60 cm hingga sembilan meter. Harganya mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 100 juta.
Dekorasi ruang
Selain menjual pernak-pernik natal, banyak pula produsen yang menawarkan jasa dekorasi ruang untuk memeriahkan Natal. Menurut Yohanes Pembabtis Ramlan dari Hawila Organizer, biasanya permintaan jasa dekorasi ini datang dari pengelola pusat belanja, pengelola apartemen dan hotel hingga pengelola gedung perkantoran.
Supaya bisa memuaskan klien, Hawila Organizer pun selalu membatasi permintaan dekorasi. "Paling banyak 10 order," ujar Ramlan.
Pasalnya, dalam setiap order ini, ia harus berpikir dengan baik soal tema, konsep dan ide kreatif. Tentu saja, para pengelola gedung ini tak ingin dekorasi ruangannya terlihat sama dengan gedung lainnya.
Harga yang dibanderol untuk setiap dekorasi bervariasi, tergantung tingkat kesulitan tema serta konsep dekorasi. Menurut Ramlan, untuk sebuah dekorasi minimalis di sebuah lobi apartemen atau diler mobil, setidaknya membutuhkan dana dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Adapun untuk sebuah pusat perbelanjaan, harga dekorasi bisa mencapai Rp 30 juta sampai Rp 60 juta. "Semua sangat tergantung dengan keinginan klien," tandasnya.
Asumsi saja, jika dalam satu kesempatan Hawila mampu mengerjakan 10 buah dekorasi dengan biaya antara Rp 5 juga sampai Rp 30 juta, maka dalam satu momen tersebut omzet yang didulang mencapai Rp 175 juta.
Untuk menghias, pusat belanja dan hotel, misalnya, Ramlan tak segan untuk menggunakan pohon natal dengan tinggi sembilan meter. Banyak mal atau hotel yang merogoh koceknya dalam-dalam, untuk mempercantik ruangannya dengan ornamen-ornamen berbau natal. "Pohon natal bisa menambah kekhidmatan perayaan natal," ujarnya.
Sementara itu, Aryati bilang, konsumen mal dan hotel memang cukup potensial. Ia sering melayani pesanan dari hotel dan mal yang biasanya memesan pohon natal akar-wangi berukuran raksasa.
Sayang, persaingan untuk merebut pelanggan-pelanggan pohon natal raksasa ini juga makin ketat. Untuk mempertahankan pelanggan, Aryati pun terus menambah desain baru setiap tahun.
Ia juga meningkat kualitas pohon natalnya, supaya tetap dilirik oleh pelanggannya. Apalagi, jika pohon natalnya dipasang di tempat-tempat umum, yang bisa dilihat banyak orang, Aryati sekaligus bisa berpromosi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News