Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri
Hari Raya Natal sangat ditunggu-tunggu bagi mereka yang merayakan. Sejak jauh hari mereka sudah mempersiapkan momen yang membahagiakan itu. Namun, perayaan Natal akan terasa hambar jika tak dilengkapi dekorasi pohon natal beserta pernak-perniknya.
Tak heran, para penyedia jasa dekorasi dan produsen pernak-pernik Natal pun selalu memanfaatkan momen ini untuk mendulang omzetnya. Salah satu penyedia jasa dekorasi itu adalah Syania Anggraini Syamsuddin asal Klaten, Jawa Tengah.
Pemilik www.hiasan-natal.com ini selalu sibuk membuat hiasan pohon Natal menjelang akhir tahun. "Produk hiasan Natal yang kami produksi ini sebagian besar adalah produk handmade menggunakan jahit tangan," ujar wanita yang merintis bisnis pernak pernik Natal sejak 2009 ini.
Mayoritas produk pernak-pernik Natal bikinannya terbuat dari kain flanel. Lewat tangan terampil, ia membuat aneka pernak-pernik Natal, seperti Santa Klaus, rusa, lonceng, lilin, pohon natal, snowboy, beruang, dan lain-lain. "Produk yang paling banyak dicari adalah Santa Klaus, rusa, lonceng, pohon Natal, dan beruang," ujarnya.
Ia membanderol pernak-pernik Natal ini mulai harga Rp 4.000 hingga Rp 40.000, tergantung model dan ukurannya. Lewat dunia online, Syania berhasil menjangkau konsumen dari berbagai daerah di Indonesia. Antara lain dari Medan, Manado, Flores, Ambon, dan Papua.
Karena bisnis hiasan Natal ini bersifat musiman, biasanya order mulai berdatangan menjelang bulan Desember. "Mulai bulan September sudah ada," katanya. Namun, mendekati bulan Desember order terus meningkat. Hingga bulan Desember ini, Syania mengaku sudah mengantongi omzet hingga Rp 50 juta.
Pemain lainnya adalah Jon Ronni Wibowo asal Jakarta. Mengusung bendera usaha PD Victori, ia sudah menekuni usaha ini sejak tahun 1990-an. Beda dengan Syania, Jon kebanyakan mengimpor pernak-pernik Natal yang dijualnya. "Kami impor langsung dari negara Hong Kong dan Taiwan," ujarnya.
Ia menjual pohon Natal berikut hiasannya, seperti bola-bola kristal, lampu hias, rumbai-rumbai, kaus kaki santa, dan topi santa. Jon juga menjual hingga hiasan dinding untuk dekorasi ruangan dengan nuansa natal yang khas dengan warna hijau dan merah.
Jon bilang, bisnis ini sangat musiman. Ia baru membuka lapak dagangannya pada bulan November hingga Desember. Di luar Natal, Jon berbisnis barang-barang lain. Ia membanderol hiasan Natal dengan harga bervariasi, mulai Rp 6.000 hingga Rp 500.000. Untuk pohon Natal-nya sendiri dihargai hingga Rp 20 juta untuk ukuran paling besar.
Selama musim Natal ini ia mengantongi omzet hingga Rp 20 juta per hari. Ada pun konsumennya tersebar dari berbagai daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News