Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri
Minuman es cappucino dicampur cincau dan jelly atau biasa disebut capcin kini sedang populer di Indonesia. Di beberapa daerah ini minuman marak dijajakan, baik di mal-mal maupun di pinggir jalan. Salah satu pemain bisnis ini adalah Mei Purwedi yang mengusung brand Capcin Jogja di Yogyakarta.
Mendirikan usaha pertengahan tahun lalu, Desember 2012 ia resmi menawarkan kemitraan. "Saat ini sudah beberapa calon mitra yang berminat bekerjasama," kata Mei.
Mei menawarkan kemitraan senilai Rp 8 juta. Perinciannya sebesar Rp 3 juta buat biaya franchise fee dan sisanya buat biaya perlengkapan dan bahan baku awal untuk 200 cup.
Perlengkapan yang didapat meliputi booth, blender, cup, seragam karyawan, banner dan masih banyak lagi. Kerjasama ini hanya berlaku selama setahun. Setelah itu mitra bisa memperpanjang lagi dengan membayar Rp 3 juta. "Kerjasama ini tidak memungut royalty fee," katanya.
Hanya, mitra nanti diwajibkan membeli bahan baku dari pusat. Kecuali cincau bisa beli sendiri di daerah setempat. Mei bilang, usahanya ini cocok ditempatkan di dekat lingkungan sekolah, depan Indomaret, atau mal.
Bila tempatnya strategis dan ramai, ia menargetkan mitra bisa menjual minimal 30 cup per hari. Dengan harga jual mulai Rp 5.000 - Rp 10.500 per cup, mitra bisa meraup omzet Rp 150.000 per hari, atau Rp 4,5 juta per bulan.
Dengan laba sekitar 40% - 60%, mitra sudah balik modal dalam waktu empat bulan. Capcin Jogja menyediakan beberapa varian menu, seperti cappuccino cincau, cappuccino jelly, cadbury cincau, dan cadbury jelly.
"Kami juga akan selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan selera anak muda," ujarnya. Mei mengaku sengaja mengusung konsep booth agar lebih fleksibel dan dapat berpartisipasi dalam berbagai event, seperti festival kuliner, event kampus, dan sebagainya.
"Sehingga berpeluang memiliki pasar yang luas dalam memperkenalkan produk dan meraih laba," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News