Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampangnya seperti bawang putih, tapi warnanya full hitam. Saat membuka daunnya, terdapat buah yang kenyal seperti dodol. Inilah enampakan bawang hitam atau black garlic, produk andalan Cardimus.
Di balik keunikan si hitam manis ini, ternyata banyak manfaat kesehatan. Maka, dalam sebulan, para konsumen sudah mengantre untuk memsan black garlic. Volume produksi Cardimus bahkan bisa mencapai 2,5 ton per bulan. Perkiraan keuntungan bersih Rp 400 juta per bulan.
Fatimah, sang pemilik brand, bercerita ini semua berawal dari panggilan untuk pulang ke almamaternya, IPB. Perempuan yang lama berkarier sebagai karyawan swasta ini memutuskan serius mengembangkan usaha.
Bersama sang suami yang juga adalah lulusan IPB, mereka mengembangkan Toko Serambi Botani milik kampus tersebut. Produk yang dijual toko ini merupakan hasil penelitian para dosen IPB yang kemudian dijual untuk konsumen umum.
Baca Juga: Resep Garlic Cheese Cookies Spesial Lebaran, Krenyes-Krenyes Kejunya Berasa Banget
Pada tahun 2010, Fatimah bertemu dengan seorang pria lanjut usia menawarkan black garlic. “Saya coba rasanya bagus, beda dengan yang lain. Kita coba develop lebih serius dan penerimaannya bagus sekali di konsumen, growth-nya sangat besar,” kenang Fatimah, dalam keterangannya, belum lama ini.
Dia menjelaskan, black garlic atau bawang hitam sebenarnya adalah bawang putih yang difermentasi dalam periode waktu dan suhu tertentu. Sehingga, hasil fermentasi membuat bawang berwarna hitam menyeluruh dengan tekstur seperti dodol. Rasanya pun berubah menjadi asam manis.
Pada tahun 2015, Fatimah memutuskan mendirikan perusahaan sendiri di bawah bendera PT Alam Scientia dengan brand utama adalah Cardimus.
Tak hanya menjual bawang hitam, Fatimah mengembangkan varian produk lain seperti ekstrak bawang hitam. Dia terinspirasi dengan penelitian di Korea dan Tiongkok yang menyebutkan ekstrak bawang hitam bisa membantu meringankan radang tenggorokan hingga untuk terapi liver.
Baca Juga: Harga Cabe Rawit Merah Turun, Harga Bawang Merah Masih Melambung per Minggu (3/8)
Di tengah berbagai tantangan yang ada Cardimus sudah "terbang" ke sejumlah negara, seperti Brunei Darussalam, Australia, Malaysia, dan Singapura.
Sebagai orang yang lama bekerja di korporat, Fatimah mengaku sangat terbantu dengan pendampingan yang dilakukan oleh Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Melalui pelatihan SETC, Fatimah mengaku mendapat banyak ilmu termasuk tips menembus pasar ekspor hingga pengembangan sumber daya manusia. Fatimah juga mendapat bantuan SETC saat mengikuti China International Import Export tahun 2023.
“Pada saat itu karena track record kami cukup bagus, akhirnya kami ajukan pendanaan untuk tiket pesawat, akomodasi, dan lain-lain di-support oleh SETC. Kami sebagai pengusaha UMKM juga sangat perlu pendampingan, di-upgrade lagi ilmunya," papar. perempuan berusia 60 tahun ini.
Selanjutnya: Rupiah Berbalik Melemah Tipis ke Rp 16.472 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (11/9)
Menarik Dibaca: Peruri Bestari Festival 2025 Ajak Banyak Orang untuk Rawat Bumi dan Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News