kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cas cis cus di kursus bahasa Inggris


Selasa, 25 Desember 2012 / 16:37 WIB
Cas cis cus di kursus bahasa Inggris
ILUSTRASI. Sepeda lipat Element Ecosmo 8SP Biru


Reporter: Marantina, Noverius Laoli, Revi Yohana, Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Sebagai bahasa paling populer di dunia, bahasa Inggris sudah menjadi bahasa pengantar untuk menjalin hubungan dengan orang-orang dari negara lain. Apalagi, bahasa Inggris juga menjadi pelajaran wajib di sekolah.

Itu sebabnya, minat orangtua memasukkan anaknya ke tempat bimbingan belajar (bimbel) yang memberikan les dan kursus bahasa Inggris tak pernah surut.

Tak heran, bisnis bimbel bahasa Inggris terus bertumbuh hingga kini. Hal ini terungkap dari sejumlah pewaralaba bisnis bimbel bahasa Inggris yang usahanya pernah diulas KONTAN, seperti Eng-lish Quantum, International Education Center (IEC), dan Pingu's English.

Mereka mengaku usahanya tumbuh bagus setelah beberapa tahun terjun dan menekuni bisnis ini. Indikasinya, jumlah gerai dan mitra mereka semakin bertambah banyak. Berikut tinjauan perkembangan bisnis bimbel ini.

English Quantum

English Quantum berdiri pada tahun 2006 di Surabaya, Jawa Timur. Lembaga kursus bahasa Inggris ini sudah menawarkan kemitraan sejak Oktober 2010.

Ketika KONTAN mengulas tawaran kemitraan ini pertengahan tahun lalu, English Quantum memiliki enam mitra di Surabaya, Sidoarjo, dan Cirebon. Saat ini, jumlah mitranya bertambah menjadi 15 di Sumatera Utara, Jakarta, Bogor, Solo, dan Sidoarjo.

Ardianto Hartono, pemilik English Quantum mengatakan, pemasaran lewat internet sangat ampuh menjaring mitra-mitra baru. Itu yang membuat English Quantum berkembang hingga kini.

Ardianto juga mengklaim, English Quantum memiliki kelebihan dibanding lembaga kursus bahasa Inggris lainnya. "Kelebihannya kami menggunakan musik klasik dalam metode pembelajaran," katanya.

Hal ini dianggap mampu memaksimalkan kemampuan otak kanan para siswanya. Dulu, English Quantum menawarkan dua paket kemitraan, yakni paket silver dan paket gold. Saat ini, paket silver ditiadakan dan diganti dengan paket master franchise.

Paket master franchise ditawarkan dengan investasi Rp 85 juta. Rinciannya, Rp 50 juta buat franchise fee dan sisanya buat biaya pengadaan kelas. "Sejauh ini, sudah ada dua mitra yang mengambil paket master franchise, yaitu di Sumatra Utara dan Jakarta," ujarnya.

Sementara, biaya investasi paket gold naik sebesar Rp 3 juta menjadi Rp 55 juta. Rinciannya, biaya untuk franchise fee Rp 23 juta dan initial investment sebesar Rp 32 juta. Mitra paket gold boleh menggunakan nama English Quantum selama lima tahun.

Biaya pendidikan di tempat ini juga naik. Kini, setiap siswa dipungut biaya bulanan dengan kisaran harga Rp 125.000-Rp 350.000, tergantung program yang diambil. English Quantum menyediakan empat program, yakni general english, conversation,  TOEFL preparation, dan company training.

English Quantum mengajar siswa mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga umum. Menurut perhitungan Ardianto, mitra paket gold bisa meraih omzet Rp 20 juta - Rp 25 juta per bulan. Laba bersihnya Rp 10 juta -Rp 15 juta. Laba ini sudah dipotong royalti sebesar 10%.

International Education Center

Bimbel International Education Center (IEC) bermarkas di Tegal, Jawa Tengah. IEC berdiri tahun 2000 dan mulai menawarkan kemitraan pada tahun 2011. KONTAN sudah mengulas tawaran kemitraan IEC pada Februari 2011. Kala itu, IEC masih memiliki dua gerai, satu di antaranya milik sendiri.

Setelah satu tahun berselang, IEC kini memiliki lima gerai. Dari jumlah itu, empat di antara milik terwaralaba. Beberapa cabang IEC sudah tersebar di Tegal, Brebes, dan Bekasi, Jawa Barat.

Nurhasan Mustofa, pemilik IEC mengaku, hati-hati dalam merangkul mitra baru. Sebenarnya, kata dia, ada banyak yang ingin menjadi mitra, tapi hanya beberapa yang memenuhi syarat.

Pasalnya, sebelum menyetujui mitra, IEC harus teliti menyurvei tempat dan potensi bisnis dari calon terwaralaba. Jika sesuai syarat, tawaran kerjasama akan dikabulkan. "Jadi, kami ketat dalam memilih mitra," ujar Asan, sapaan akrab Nurhasan.

Asan bilang, untuk mendongkrak minat calon mitra, pihaknya memberikan diskon khusus selama bulan Desember 2012 hingga Januari 2013. Normalnya, franchise fee dibanderol seharga Rp 60 juta. Tapi karena ada diskon, biayanya jadi Rp 50 juta.

Saat ini, IEC sudah mengubah paket kemitraan yang ditawarkan. Jika sebelumnya hanya ada satu paket investasi Rp 70 juta, kini ada dua paket waralaba. Pertama, paket minimum, senilai Rp 110 juta. Kedua, paket maksimum senilai Rp 130 juta.

Biaya sebesar itu sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 60 juta, peralatan, dan promosi, termasuk renovasi tempat. Pada paket maksimum, mitra akan mendapatkan peralatan lebih lengkap ketimbang paket minimum.

Peralatan yang didapat meliputi buku, kaos siswa, tenaga pengajar, kelengkapan administrasi pendidikan, pelatihan guru untuk level dasar, serta barang promosi lainnya.

Kantor pusat juga akan membantu menggelar promosi lewat media cetak dan online. Pusat juga akan mengirimkan guru ke mitra-mitra usahanya di daerah. Tujuannya agar kualitas pengajaran tetap sama di semua cabang. Sementara calon pengajar yang diajukan mitra harus mendapat pelatihan dan lulus dari kantor pusat.

Menurut Asan, selama ini, semua mitra IEC bisa balik modal sesuai target. "Rata-rata, dalam delapan bulan sampai 12 bulan, para mitra sudah balik modal," ujarnya.

Asan memberikan garansi bagi terwaralaba yang belum balik modal sesuai dengan target. Garansi itu berupa pengembalian biaya franchise. Masa kerjasama bisnis ini selama lima tahun, setelah itu terwaralaba harus memperpanjang kontrak dengan membayar 50% dari biaya franchise. Asan juga memungut royalti 20% dari omzet.

Pingu's English

Pingu's English merupakan kursus bahasa Inggris yang fokus mengajar anak usia dua tahun hingga sembilan tahun. Pingu's merupakan brand asal Inggris yang telah berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Pingu's English masuk Indonesia pada Januari 2010.

Saat diulas KONTAN Juni tahun lalu, Pingu's masih memiliki dua gerai. Keduanya berlokasi di Jakarta dan satu di antaranya dimiliki mitra. Saat ini, Pingu's sudah memiliki enam gerai. Satu milik pusat dan lima lainnya milik mitra.

"Di awal tahun 2013, kami akan membuka dua gerai lagi milik mitra," ujar Novita Sasongko, Business Development Manager Pingu's English.

Selain di Jakarta, mitra juga ada di Lampung, Pekanbaru, dan Medan. Menurut Novita, pihaknya memang aktif melakukan pemasaran, baik di dalam maupun di luar kota. "Kami kerap bertemu dengan calon investor dan beriklan di online," ujarnya.

Novita menilai, bisnis kursus bahasa Inggris masih potensial. Apalagi, Pingu's memiliki target yang sangat spesifik, yakni anak-anak.

Pingu's tak hanya mengajarkan bahasa Inggris, tapi juga perkembangan emosi anak, jiwa, seni, dan keterampilan lainnya melalui bahasa Inggris.

Biaya franchise fee untuk menggunakan nama Pingu's English masih sebesar Rp 250 juta untuk enam tahun. Namun, ini belum termasuk modal membuka gerai.

Menurut Novita, calon investor paling tidak perlu menyiapkan dana Rp 1,1 miliar untuk membuka satu gerai Pingu's English. "Biaya itu sudah termasuk franchise fee dan seluruh perlengkapan," ujar Novita.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×