kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ceklab dan Etanee membuka pintu injeksi modal dari investor


Sabtu, 21 Maret 2020 / 12:00 WIB
Ceklab dan Etanee membuka pintu injeksi modal dari investor


Reporter: Ratih Waseso, Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski wabah korona tengah menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia, ternyata tidak menyurutkan ambisi dari para start up untuk bisa mendapatkan pendanaan anyar di tahun ini. Maklum, suntikan dana ini diperlukan para start up untuk bisa mengembangkan dan ekspansi pasar. 

Ivan Sinarso, Co Founder dan Chief Technology Officer Ceklab terbuka terhadap investor yang ingin bergabung dengan start up tersebut. Yang jelas, investor tersebut harus punya visi dan misi yang sejalan dengan Ceklab, yakni bisa menekan pengidap penyakit kronis yang ada di Indonesia. 
 
Saat ini, pendanaan Ceklab masih tahap awal atau seed funding. Namun Ivan tidak merinci jumlahnya dan siapa-siapa  saja yang terlibat.  "Mohon maaf untuk pendanaan masih dirahasiakan," katanya kepada KONTAN.
Start up layanan pemeriksaan kesehatan ini sudah beroperasi sejak Agustus 2018. Saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 5.000 orang. Melihat hasil tersebut, Ivan menargetkan Ceklab hingga akhir tahun ini bisa memeriksa kesehatan hingga 8.000 orang. Apalagi start up ini sudah memperluas pasar hingga Makassar.

Baca Juga: Modal ventura milik Telkom menggelontorkan investasi total US$ 160 juta

Jika nantinya ada investor yang masuk, dan tentu yang sesuai dengan keinginan dari Ceklab, bagi Ivan itu semacam vitamin yang bisa mempercepat laju usaha dari Ceklab. "Kalau ada tentu mempercepat usaha, tapi kalau belum menemukan yang cocok, kami juga masih bisa on the track," tuturnya tanpa merinci target bisnis sampai akhir tahun ini.
Start up lainnya, yakni Etanee menurut  Herry Nugraha Co-Founder dan Chief Operation Officer Etanee juga tengah membuka diri terhadap masuknya investor sejak awal tahun ini. "Kami sudah  roadshow dan meeting dengan banyak modal ventura dan sedang proses review dengan beberapa modal ventura," jelas Herry kepada KONTAN.
 
Sayang, Herry belum dapat memberi informasi perihal calon investor yang akan bekerjasama dengan dengan siapa mereka bekerjasama. Yang jelas, dalam waktu paling cepat satu bulan atau dua bulan ke depan, bakal ada kesepakatan injeksi modal ke Etanee di tahap awal atau seed funding.
 
Adapun Etanee sendiri merupakan layanan marketplace untuk produk pangan yang menggabungkan tiga rantai bisnis. Yakni rantai pasokan di hulu meliputi digitalisasi kegiatan produksi peternakan dan pertanian, manajemen logistik pasca panen dan sistem distribusi hingga ke tangan konsumen akhir di bagian hilir.
 
Saat ini sudah ada 10.000 pengguna Etanee dan saban bulan pasti ada tambahan 1.000 pengguna. Dengan hasil tersebut, Herry menargetkan bisa menggaet hingga 100.000 pengguna aktif.
 
Meski Ceklab tengah menanti investor dan Etanee masih tahap negosiasi dengan investor, Heru Sutadi, pengamat start up menilai suntikan dana modal ventura ke start up pada tahun ini agak terganggu. Penyebabnya tak lain adalah efek virus korona atau Covid-19 yang sudah ke mana-mana. Termasuk menyebar ke Indonesia. "Kalaupun masuk, pasti menunggu penyebaran virus korona mereda," katanya.
 
Ranah start up yang menjadi perhatian investor adalah kecerdasan buatan, internet of thing dan yang berhubungan dengan revolusi industri 4.0.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×