Reporter: Elisabeth Adventa, Jane Aprilyani, Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini
Perkembangan blog kini meluas tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk berekspresi lewat tulisan dan foto mengenai cerita kehidupan sehari-hari pengganti buku harian. Banyak orang mendapatkan keuntungan dan sukses berbisnis berawal dari blog sederhana hingga memiliki banyak pembaca setia. Salah satunya yang kian berkembang adalah fashion blog.
Para pecinta fesyen makin banyak mengolaborasikan hobinya di dunia fesyen dengan menulis dan memasang foto-foto via blog. Aktivitas nge-blog ini menjadi tren dan bisa menjadi sumber pendapatan yang menggiurkan jika digarap secara serius dan konsisten.
Michelle Koesnadi, salah satu fashion blogger asal Jakarta mengatakan, awalnya tidak ada niatan untuk menggeluti profesi ini. Perempuan berumur 23 tahun ini dulu hanya gemar mengamati tren busana dan suka membaca blog beberapa fashion blogger dari luar negeri. Berawal dari iseng, dia coba dan mengumpulkan inspirasi dan gambar-gambar favoritnya di blog sejak tahun 2009.
Ternyata aktivitas ini menyenangkan. Michelle merasakan kebebasan menulis dan berpendapat setiap kali menambah koleksi tulisan dan foto dalam blog-nya. Saat menulis tentang sebuah gaya busana, dia tulis sesuai selera dan pendapatnya. Sehingga, fashion blogger satu dan lainnya akan memiliki cara pandang dan selera sendiri-sendiri.
Menjadi fashion blogger tentu salah satu syaratnya memiliki ketertarikan kuat dan pengetahuan di bidang fesyen. Kegiatannya mulai dari menulis opini tentang sebuah foto busana, hingga melakukan pengambilan gambar sendiri dan menulis artikel dan mengulasnya secara detail.
Atau terkadang, aktivitasnya bisa berupa mengikuti acara seperti fashion show, mengambil video untuk konten YouTube yang bisa digunakan untuk tutorial berbusana dan lainnya. "Pekerjaannya sangat beragam dan tidak membosankan," sebut Michelle.
Semakin menarik sebuah blog akan mendatangkan banyak pembaca. Ini membuka celah bisnis yang potensial, seperti mempromosikan sebuah merek busana dengan bekerjasama dengan pemilik lini usaha atau perusahaan. Blog para fashion blogger menjadi salah satu cara bagi perusahaan atau lini busana maupun produk fesyen lainnya untuk mempromosikan produk.
Perlu dedikasi tinggi
Seperti Cindy Karmoko, fashion blogger dan perancang busana asal Indonesia yang kini tinggal di Milan, Italia. Mengawali debut sebagai fashion blogger sejak 2011 silam, Cindy bekerjasama dengan beberapa merek produk fesyen untuk mengisi blog dan kampanye iklan. Ada kesepakatan bisnis di dalamnya, hingga produk tersebut diulas dalam blog milik Cindy. Ia sangat selektif memilih produk yang akan dia dukung dalam tulisan di blognya agar integritas blognya terjaga. Ada sekitar satu hingga dua merek yang ia ulas produknya. Selain itu, Cindy juga aktif sebagai penulis atau stylist di sebuah majalah. Saat ini, semua itu menjadi ladang pemasukannya.
Motivasi awal membuat blog kala itu adalah merangkum koleksi luaran (outfit) yang ia foto dan menulis pengalaman pribadinya tentang fesyen agar dapat berbagi pengalaman sekaligus pengetahuan bersama sesama pecinta fesyen. Kala itu usianya masih 19 tahun, Cindy hobi memadupadankan pakaian sambil mengulas di blog pertamanya bernama Hippie Gone Mad.
Sebagai pecinta fesyen, Cindy memiliki merek produk fesyen favorit, seperti Charlotte Olympia, Stella Mccartney, Celine dan Maison Margiela. Dia selalu mempromosikan kualitas dari merek yang disukainya lewat ulasan di blog miliknya. “Menjadi seorang fashion blogger perlu dedikasi dan kerja keras," kata Cindy.
Fashion blogger menurut Cindy ada dua kategori, yaitu personal style blogger dan fashion blogger. Seorang personal style blogger lebih menekankan pada gaya berbusana pribadi saja, sedangkan fashion blogger juga menulis artikel tentang fesyen dan opininya mengenai dunia fesyen yang ditekuni.
Berkat kecintaannya di dunia fesyen, wanita asal Jakarta ini pernah menjadi pemenang dalam kontes Fimelahood Goes To New York With Tresemme 2013 silam. Menurut hasil penjurian, Hippie Gone Mad milik Cindy tidak hanya menulis tentang fesyen, namun terdapat sisi perasaan saat ia menulis dalam blognya.
Sementara, Ghaida Tsurayya, salah satu fashion blogger khusus busana muslimah juga cukup aktif bekerjasama dengan beberapa pihak dan bisa meraup cuan dari sana. Ada syarat-syarat tertentu. Contohnya jumlah minimal ulasan produk yang harus dibuat, target pengunjung blog, dan juga harus bisa terkoneksi dengan media sosial lain, misalnya Instagram yang sudah memiliki cukup banyak follower atau pengikut. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News