Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis peralatan rumah tangga seolah tidak ada matinya hingga kini. Maklum di setiap rumah tangga pasti membutuhkan peralatan dapur, seperti wajan, panci dan sejenisnya.
Hal inilah yang membuat Andre Susilo, Pendiri dan Chief Executive Officer Cypruz terus berupaya mengembangkan pasar produk peralatan rumah tangga berlabel Cypruz. Ini adalah label yang ia sematkan di produk peralatan rumah tangga buatannya. Sayang, Andre tidak memerinci produksi dari produk peralatan rumah tangganya, yang jelas dia melihat ada peluang besar di bisnis perkakas dapur ini.
Saat menjajakan Cypruz ini, Andre awalnya mengandalkan penjualan offline. Dan produknya disodorkan ke pasar-pasar tradisional, terutama toko-toko yang menjual peralatan rumah tangga.
Pelan namun pasti, penjualan Cypruz mulai menandak. Ini setelah dirinya mulai berkreasi dalam membuat produk peralatan rumah tangga. Misalnya produk yang tahan gores dan wajan yang tidak butuh banyak minyak goreng.
Kreasi inipun membuahkan hasil. Saat pandemi berlangsung, penjualan Cypruz tetap melaju. Di tahun 2021, ia berhasil meraup omzet hingga Rp 97 miliar. Dan tahun lalu, meski pendapatannya berkurang, ia tetap bisa mendapatkan omzet Rp 87 miliar.
Setelah ekonomi mulai pulih kembali, Cypruz pun langsung mengambil ancang-ancang mengembangkan pasar produk rumah tangga. Andre ingin memperluas pasar Cypruz. Harapannya, Cypryz tidak cuma dijajakan ke segmen pasar tradisional atau pesanan pihak perusahaan saja, tetapi juga ke segmen lainnya. "Karena kami punya target bisa meraup omzet hingga Rp 150 miliar pada tahun ini," katanya belum lama ini.
Andre pun meminta bantuan Tjufoo, sebuah usaha rintisan yang fokus di bidang brand aggregator. Tjufoo pun memberi saran agar Andre mulai merambah pasar online bagi perluasan pasar Cypruz. Selain itu, dia juga disarankan supaya mulai menjangkau pasar ritel modern seperi di ranah supermarket.
Khusus di pasar online, menurut Andre sudah mulai berjalan. Hasilnya pun terbilang positif. Tahun lalu, penjualan online bisa berkontribusi hingga 10% dari total penjualannya. Melihat hasil tersebut, Andre pun optimistis kontribusi pasar online bisa diperbesar lagi apalagi pasar sudah mulai mengenal produk buatan Cypruz.
Ia menargetkan penjualan di ranah online saban bulannya bisa mencapai Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar. Jika ini tercapai, maka kontribusi penjualan online ditargetkan mencapai 20% dari total penjualan. "Saat ini kontribusi penjualan online hampir 20%," klaim dia.
Tak lupa, Andre terus memacu pasar tradisional yang hingga kini masih jadi penyumbang terbesar Cypruz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News