Reporter: Nicholas Gandhi | Editor: Tri Adi
Mampu mencium peluang bisnis karoseri di dalam negeri, membawa Daniel Budiman mencecap kesuksesan di bidang ini. Lewat bendera usaha
PT Sentras Varitama, Daniel membawa teknologi khusus sandwich panel. Alat ini dipasangkan pada sistem karoseri kendaraan pendingin yang dia produksi. Ini menjadi keunikan dan keunggulan produknya, sebab belum banyak perusahaan sejenis yang menggunakan teknologi ini.
Bersanding dengan keterampilannya mendesain yang didapat dari bangku kuliah di Columbus College of Art and Desain di Ohio, Amerika Serikat, Daniel berhasil mencuri hati para pelaku usaha industri yang membutuhkan karoseri pendingin. Di antaranya seperti Assarent, perusahaan penyewaan mobil dan logistik untuk korporasi, produsen es krim Campina dan lainnya.
Daniel dulu sempat bekerja di Inggris pada perusahaan yang bergerak di bidang sandwich panel selepas kuliah. Darisitu, dia banyak mendapatkan pengetahuan mengenai teknologi ini. Lantaran di Indonesia teknologi ini masih jarang digunakan, Daniel pun mantab menjajal usaha karoseri di dalam negeri sejak tahun 1994.
Bekerjasama dengan dua temannya, dia menawarkan jasa karoseri berteknologi sandwich panel sejak tahun 2005 silam. Daniel memiliki pabrik di Sentul, Bogor, Jawa Barat seluas 5.000 meter persegi (m²). Dengan mempekerjakan 25 karyawan, dia juga memproduksi bahan semacam busa peredam panas dari bahan polyurethane dan kaca lembaran untuk spareparts otomotif (thermo forming).
Dia menjelaskan, teknologi sandwich panel merupakan panel yang terbuat dari dua lapisan tipis yang dilaminasi pada bahan tebal dan ringan untuk bagian dalamnya. Lapisan luar yang biasa digunakan seperti fiberglass, playwood, metal, seperti aluminium dan stainless steel.
Bahan baku utama dari sandwich panel ini semuanya menggunakan bahan plastik. Berbeda dengan kompetitor lainnya yang memakai bahan baku besi. Sehingga karoseri pendingin buatannya bisa 20% lebih ringan dibanding dengan menggunakan besi.
Keunikan lainnya dari sandwich panel adalah permukaannya yang rata, tidak menggunakan dempul dan cat, serta lapisan luar dan dalam menggunakan fiberglass dari Jerman yang aman untuk menyimpan makanan. Juga, produknya ramah lingkungan karena jika rusak, bisa didaur ulang menjadi baru lagi.
Lewat pabriknya rata-rata Daniel bisa merangkai busa peredam panas untuk enam kendaraan per hari. Untuk produksi sparepart thermo forming bisa mencapai puluhan lembar per hari. Sementara untuk pemasangan sandwich panel tergantung permintaan. Dari ketiga jasa ini, Daniel bisa meraup omzet sekitar
Rp 300 juta per bulan.
Nah, sejak beberapa tahun terakhir tren foodtruck mulai booming di Indonesia, Daniel ikut memproduksi food truck berbekal keahliannya mendesain serta produksi karoseri. Omzet dari pembuatan food truck bisa mencapai Rp 200 juta per bulan. n
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News