kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari goresan tangan Kevin Rozan, tercipta logo kemerdekaan RI ke-73


Jumat, 17 Agustus 2018 / 11:05 WIB
Dari goresan tangan Kevin Rozan, tercipta logo kemerdekaan RI ke-73


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Peringatan hari kemerdekaan Indonesia pada tahun ini mungkin akan berbeda bagi Kevin Raozan. Sebab, logo HUT RI ke-73 hasil goresan tangannya mampu membuat Presiden Jokowi jatuh hati dan memilihnya sebagai logo resmi hari kemerdekaan. Inilah pencapaian yang layak dibanggakan oleh lelaki kelahiran Bandung, Jawa Barat ini.  

Padahal, menjadi seorang desain grafis bukanlah cita-cita Kevin kecil. Ia baru serius menekuni bidang ini setelah menyelesaikan pendidikannya di Raffles Design Institute Singapura. Nama pemuda asal Bandung, Jawa Barat ini pun dengan segera melambung ke kancah industri desain grafis tanah air.

Kini, bersama teman kuliahnya, Angeline Rosavinna, Kevin mendirikan studio desain grafis Blackhand. Studio ini mulai mereka rintis pada 2012 silam. Saat itu, mereka hanya ingin membantu pembuatan desain dan branding usaha teman-temannya.

Sekarang, bisnis Kevin dan Angeline kian bersinar. Blackhand menerima beragam klien, mulai dari sektor usaha makanan, fesyen hingga properti. Pelanggannya pun tidak hanya dari sekitar Bandung tapi juga kota lainnya seperti Jakarta, Bali, Batam, sampai dengan Singapura.

Untuk menjalankan roda bisnisnya, anak pertama dari tiga bersaudara ini dibantu oleh lima orang. Proses pengerjaan satu proyek tergantung dari keinginan klien. Rata-rata Kevin menghabiskan waktu sekitar tiga sampai empat bulan.

Untuk membuat suatu desain, Kevin akan membuka sesi konsultasi untuk menggali lebih dalam  keinginan si klien. Selain itu, dia, juga mempelajari seluruh poin yang diberikan oleh pelanggan.

Laki-laki berusia 28 tahun ini pun menilai perkembangan industri kreatif desain tanah air sudah lebih jauh berkembang, seiring menjamurnya studio kreatif. Sayangnya,  kondisi ini tidak diiringi dengan apresiasi konsumen yang setara.

Pasalnya, masih banyak orang yang menganggap desain adalah hal sepele serta tidak berharga. Sebagai seorang ahli desain, Kevin pun seringkali mengedukasi konsumen melalui berbagai cara seperti konsultasi dan lainnya.                                      

Gabungkan kerja dan energi dalam desain logo

Kevin Raozan tak pernah menyangka akan memenangi sayembara yang diikuti desainer grafis pilihan Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI). Para desainer grafis yang mengikuti sayembara tersebut berasal dari lima kota besar di Indonesia.

Ia menjadi salah satu perwakilan dari kota Bandung, Jawa Barat yang memang kaya dengan kreatifitas. Namun, hanya dalam satu minggu dia  menyiapkan semua materi dan desain logo HUT RI ke-73 tersebut. "Waktu persiapan yang hanya satu minggu sempat membuat saya cukup stress," ujar Kevin.

Proses kompetisi ini cukup cepat karena seluruh hasil desain para peserta langsung dipresentasikan didepan Presiden Joko Widodo. Presiden sendiri kemudian yang menilai dan memilihnya secara langsung.

Asal tahu saja, kompetisi ini bersifat tertutup karena peserta yang ikut hanyalah anggota dari ADGI yang tersebar di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Malang.  

Seperti yang dia lakukan saat menggarap proyek desain, laki-laki berusia 28 tahun ini mengikuti seluruh panduan kerja desain yang diberikan oleh penyelenggara. Apalagi, karena perayaan kemerdekaan tahun ini berdekatan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018, maka pemerintah ingin agar logo kemerdekaan kali ini memiliki sinergi dengan pesan pesta olahraga itu,  yakni Energi of Asia.

Hasilnya, desain logo HUT Indonesia ke-73 merupakan gabungan dari kerja yang menjadi jargon pemerintahan Presiden Jokowi dan energi yang mencerminkan kekuatan dari ajang olaraga Asian Games.

Meski desain logonya sudah terpilih, perjuangan Kevin belum usai. Pasalnya, dia harus menyiapkan seluruh manual guideline untuk mempermudah produksi dan publikasi. Seluruh pekerjaan ini baru benar-benar selesai sekitar Juli 2018 lalu.

Selama mengerjakan proyek ini, anak pertama dari tiga bersaudara ini harus rela bolak-balik Bandung- Jakarta untuk memberikan tambahan dan lainnya.

Namun, hal itu tak menjadi beban baginya. Kevin pun tetap mempertahankan eksistensinya di Bandung. Bahkan, dia sedang mempersiapakan kantor baru di kota kembang tersebut.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×