kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari liburan ke Jepang, Michelle beroleh ide bisnis


Sabtu, 28 April 2018 / 14:05 WIB
Dari liburan ke Jepang, Michelle beroleh ide bisnis


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bagi sebagian warga ibukota, nama Shirokuma pasti tak lagi terdengar asing. Apalagi bagi mereka yang sering menghabiskan waktu di mal.   

Shirokuma merupakan sebuah kafe yang menyajikan hidangan penutup alias dessert ala Jepang. Di balik kesuksesan gerai Shirokuma ada tangan dingin Michelle Widjaja, sang pemilik yang merintis bisnis dessert ini sejak tahun 2014. 
 
Saat ditemui KONTAN di kawasan Senayan, Michelle mengatakan, gerai pertama Shirokuma awalnya ada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Kini, dia sudah membuka delapan gerai Shirokuma. 
 
Selain di PIK, gerai dessert ini bisa dijumpai di Gandaria City Mal, Kota Kasablanka, Aeon BSD, Margo City Depok, Pondok Indah Mal 1, Grand Indonesia dan Summarecon Mal Bekasi.  
 
Michelle menjelaskan, ide awal membuat kafe dessert muncul dari ketertarikannya terhadap hidangan penutup di Jepang yang didominasi oleh matcha. Awal ketertarikan Michelle sendiri bermula saat ia berlibur ke Jepang beberapa tahun silam. Di sana, wanita kelahiran 1989 ini menemukan rasa matcha otentik dan berbeda dari yang pernah ia temui di Indonesia. 
 
Dia bercerita, sewaktu liburan ke Jepang, mudah sekali menemukan tempat penjualan soft ice cream ala Jepang yang kebanyakan rasa matcha. "Nah, ketika balik ke Indonesia, saya kesulitan menemukan itu dan terpikir, kenapa enggak saya buka usaha soft ice cream di Indonesia seperti yang di Jepang," jelasnya. 
 
Namun, berbeda dengan yang ada di Jepang, Shirokuma tak hanya menawarkan menu hidangan penutup berupa soft ice cream, namun juga menu dessert lain seperti parfait, thai tea float, waffle ice cream dan sebagainya. "Semakin ke sini, tentu menu Shirokuma makin beragam. Sekarang sudah ada lebih dari 70 menu yang kami tawarkan dan sebagian besar menu dessert. Kalau bisa dibilang, Shirokuma ini menawarkan evolusi dessert yang beragam bentuknya. Kami desain dessert seunik dan semenarik mungkin," papar Michelle. Aneka menu di Shirokuma dibanderol mulai Rp 15.000-Rp 45.000 per porsi.    

Pilih matcha sebagai spesialisasi Shirokuma

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis kuliner, yakni pemasaran produk dan konsistensi kualitas rasa. Soal pemasaran, Michelle Widjaja lebih banyak mengandalkan sosial media dan marketing dari mulut ke mulut. Ia mengaku cukup beruntung karena pada saat awal Shirokuma berdiri, di Indonesia belum ada kafe dessert spesialis matcha. 
 
Hampir seluruh gerai Shirokuma selalu ramai dikunjungi para pecinta matcha atau teh hijau. Harus diakui jika Michelle sangat jeli melihat peluang pasar Indonesia yang saat itu tengah digandrungi tren matcha. Tak heran, dalam hitungan setahun, kafe Shirokuma berhasil balik modal. 
 
Michelle pun sudah memperkirakan matcha akan punya banyak penggemar. "Tapi ada faktor luck juga, tahun 2014 itu Instagram lagi booming dan Shirokuma menawarkan dessert yang bentuknya lucu-lucu sekaligus Instagramable. Jadi kayak momennya pas aja," ungkap Michelle. 
 
Memilih matcha sebagai spesialisasi kafe Shirokuma bukan tanpa alasan. Lulusan University of New South Wales, Sydney, Australia dan pemegang diploma Patisserie dari Le Cordon Bleu, Sydney ini mengatakan matcha punya kualitas terbaik dibanding jenis green tea atau teh hijau lainnya. “Matcha adalah green tea, tapi tidak semua green tea itu matcha. Matcha punya kualitas lebih baik,” kata Michelle menegaskan. 
 
Ia lantas menjelaskan, matcha punya warna lebih hijau dibanding teh hijau lainnya yang berasal dari China ataupun Taiwan. Hal ini menjadi nilai plus lantaran dessert Shirokuma tidak perlu lagi menggunakan pewarna tambahan. Setiap kafe Shirokuma menghabiskan tak kurang dari 10 kilogram (kg) matcha saban harinya. 
 
"Saya percaya pasar green tea di Indonesia masih besar, tinggal bagaimana mengelola menu dan menjaga konsistensi kualitas rasanya ini," tutur Michelle.
 
Ia pun mengatakan tiap gerai kafe Shirokuma rata-rata dikunjungi sekitar 500 orang pada hari-hari akhir pekan. Sedangkan kapasitas pengunjung di tiap kafe Shirokuma mencapai 85 orang. Karena pertimbangan trafik pengunjung itulah, Michelle akhirnya membuka lebih banyak cabang Shirokuma di ibukota.   

Uji coba ratusan kali demi komposisi yang pas 

Salah satu kunci sukses bisnis kuliner adalah menemukan resep yang pas di lidah konsumen. Inilah yang Michelle Widjaja, founder Shirokuma, lakukan saat mendirikan gerai dessert ala Jepang tersebut. Ratusan kali dia berganti komposisi matcha soft ice cream. Maklum, sebagai menu andalan, dia harus menemukan resep yang sesuai lidah pasarnya.  
 
Michelle pun mengaku kesulitan menemukan komposisi yang pas. "Ratusan kali mungkin saya trial and error. Ada yang bilang matcha terlalu banyak jadi pahit, ada juga terlalu cepat encer es krimnya. Banyak masukan yang saya dapat," jelasnya.  
 
Mulanya, perempuan 28 tahun ini meminta teman dekat, kerabat dan saudaranya untuk mengevaluasi komposisi awal yang dia racik. Lalu, saat pertama kali membuka gerai di kawasan Pantai Indah Kapuk, ia juga meminta pendapat dan saran dari konsumen pertamanya.
 
Dari berbagai saran dan masukkan itulah, Michelle terus memperbaiki komposisi soft ice cream. Dan, cara tersebut selalu digunakannya sampai sekarang jika ada menu baru di Shirokuma. "Kami pasti adakan promo untuk mengetahui respon konsumen," tuturnya. 
 
Michelle juga mengungkapkan kerap terkendala dengan bahan baku yang sebagian besar bahan impor. Terutama bubuk matcha yang diimpor langsung dari Jepang. Kurs rupiah yang naik turun jadi kendala tersendiri bagi bisnis dessert buatannya ini. 
 
Sampai saat ini, bahan baku utama masih banyak yang impor. "Tapi kalau bahan-bahan pelengkap lain seperti buah-buahan, saya ambil dari lokal. Cuma ya gitu, harga baham baku yang impor harus mengikuti negara asalnya," ungkapnya.
 
Tahun ini, perempuan berwajah oriental ini sudah merencanakan beberapa rencana ekspansi dan kolaborasi. Dalam waktu dekat, Shirokuma akan membuka tiga gerai lagi. Salah satu gerainya bakal beroperasi di luar Pulau Jawa. Namun Michelle belum mau menyebutkan kota pastinya. 
 
"Kotanya masih rahasia, nanti kalau kami launching pasti tau. Beberapa kota di luar Jakarta menurut saya pasarnya juga cukup bagus ya. Saya juga tertarik, asal bisa dapat partner yang pas untuk buka Shirokuma di luar Jakarta," pungkas Michelle sambil tertawa.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×