kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari mangkok, motif ayam jago menular ke kain batik


Minggu, 21 Oktober 2018 / 07:00 WIB
Dari mangkok, motif ayam jago menular ke kain batik


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bagi Anda, penggemar bakso dan mi ayam ala gerobakan, pasti sudah sangat familiar dengan mangkuk ayam jago. Mangkuk bergambar ayam jago tersebut sangat lekat dengan para pedagang kaki lima. Dan identik dengan kuliner gerobakan, terutama makanan berkuah. 

Namun, siapa sangka jika gambar ayam jago pada mangkuk yang sederhana itu, kini jadi tren untuk motif pada kain batik. Maklum, banyak ibu-ibu yang ingin mengoleksi perkakas makan dengan gambar ayam jago dan menginspirasi pembatik untuk menciptakan motif serupa pada kain batiknya. 

Beberapa bulan belakangan, kain batik bermotif ayam nampak seliweran di media sosial, terutama Instagram. Mulai banyak produk fesyen berbahan dasar kain batik yang menggunakan motif ayam tersebut. 

"Kain batik motif ayam ini lagi banyak dicari dan memang sedang tren, apalagi di kalangan anak muda. Sebenarnya motif ayam di kain batik ini keluar sudah lama, sejak tahun 2015. Dikeluarkan oleh salah satu brand batik terkenal, Sejauh Mata Memandang," jelas Destrina Simanjutak, pemilik Rumah Batik 89 asal Yogyakarta. 

Rumah Batik 89 menjual kain batik motif ayam berukuran 2,1 x 1,1 meter yang dibanderol mulai Rp 98.000-Rp 110.000. Ada sekitar 20 jenis kain batik dengan desain motif ayam milik Rumah Batik 89. Motif ayam tersebut dipadukan dengan motif batik lainnya. 

Destrina tak hanya menjual kain batik bermotif ayam, ia juga menyediakan pasangan untuk kain batik motif ayam. Sehingga bisa dipadukan menjadi satu set atasan dan bawahan. "Biasanya yang batik motif ayam digunakan untuk bawahan dan atasannya saya beri pilihan kain batik embos. Yang atasan biasanya hanya satu warna," tuturnya. 

Satu set kain batik motif ayam tersebut dibanderol Rp 158.000-Rp 180.000 per set. Destri mengatakan, kain batik motif ayam ini menjadi best seller Rumah Batik 89 sejak bulan Agustus. Dalam sebulan, rata-rata ia bisa menjual 150-200 kain batik motif ayam. 

Munculnya tren batik motif ayam ini juga menginspirasi Nine Eleginia, pemilik Batik Eleginia asal Solo mengeluarkan beberapa produk untuk batik motif ayam. Nine mengatakan batik motif ayam selalu habis diburu oleh konsumen dalam waktu singkat. "Pasti cepat habis dan banyak sekali konsumen yang menanyakan batik ayam ini," ujarnya. 

Batik Eleginia menawarkan batik motif ayam dalam bentuk atasan, celana kulot, rok, sampai dress yang dibanderol Rp 200.000 sampai Rp 300.000 per helai. Nine mengatakan, produk yang paling laris adalah produk atasan dan dress.

Konsumen batik motif ayam milik Batik Eleginia pun berasal dari berbagai daerah, seperti Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jabodetabek sampai Sumatra dan Kalimantan. Dalam sebulan, Nine mengaku bisa menjual 50 - 80 produk batik motif ayam.                            

Batik motif ayam jago dimodifikasi untuk gaet kaum muda

Motif ayam pada kain batik sejatinya bukan motif baru. Beberapa keluaran batik asal Indramayu dan Jawa Tengah juga menyematkan motif ayam dalam kreasi batiknya. Sebut saja batik tulis Angkin asal Indramayu dan motif batik Sawunggaling yang menggunakan gambar ayam jago dalam lembaran kain batik. 

Dalam batik bermotif ayam jago, Destrina Simanjutak, pemilik Rumah Batik 89 asal Yogyakarta mencoba menerangkan makna filosofis ayam jago. Gambar ayam jago melambangkan seorang pekerja keras dan mau bangun pagi untuk mendapatkan makanannya. Begitu juga dengan mangkuk legendaris bergambar ayam jago yang masih eksis hingga saat ini. 

"Sebenarnya filosofi dari ayam jago sendiri adalah kerja keras. Motif ini cocok untuk mengingatkan kembali semangat kerja. Tapi kalau desain motifnya terlalu jadul, anak-anak muda jadi enggak terlalu suka, makannya dimodifikasi," ujarnya. 

Batik motif ayam yang sedang tren kini memang lebih simpel. Gambar ayam pun tak detil, hanya goresan sederhana yang terlihat menyerupai ayam. 

Menurut Destrina, batik motif ayam jago yang saat ini tengah tren merupakan hasil dari modifikasi motif lama ke motif yang lebih modern. Siapa sangka jika motif ayam yang punya makna cukup dalam itu bisa diterima kalangan anak muda karena modifikasi warna dan bentuknya. "Motif ayam yang konvensional biasanya digambarkan proporsional bentuknya. Badannya yang proporsional dan ekornya yang panjang, jadi kesannya lebih klasik. Lalu warnanya juga sebatas cokelat dan hitam," jelasnya. 

Nah, motif ayam jago yang lebih modern kini memiliki bentuk yang mungkin tidak proporsional, tetapi terkesan lucu dan lebih menarik. Selain itu warna yang digunakan juga lebih beragam seperti warna putih, merah, biru, kuning, merah muda dan oranye. Warna-warna tersebut yang jadi daya tarik anak muda dan membawa kesan lebih muda. 

Senada dengan Destrina, Nine Eleginia, pemilik Batik Eleginia asal Solo juga mengatakan bahwa batik motif ayam ini menyasar kalangan anak muda dan ibu muda. Selain anak muda dan ibu muda, batik motif ayam jago juga cocok untuk anak-anak. 

"Karena bentuknya lucu dan warna-warni, sering sekali ada konsumen saya yang minta dibikinkan kembaran dengan anaknya. Jadi ibu dan anak sama-sama pakai batik motif ayam," katanya. 

Nine mengatakan tak hanya motif ayam yang trennya mulai meningkat. Beberapa motif binatang lain juga mulai dilirik oleh konsumennya. Sebut saja motif burung hantu dan jerapah yang bentuknya dimodifikasi lebih modern juga banyak diburu oleh konsumennya. "Batik sebenarnya bukan soal motif, tapi lebih ke prosesnya. Jadi kalau motif ya harus sekreatif mungkin," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×