kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari Sepatu Beralih Menjadi Pembuat Rendang Saat Pandemi


Sabtu, 21 Mei 2022 / 10:00 WIB
Dari Sepatu Beralih Menjadi Pembuat Rendang Saat Pandemi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat pandemi Covid-19, tak jarang pebisnis yang gulung tikar. Tapi, ada juga yang mencari peluang baru dari usaha yang sebelumnya sudah mereka geluti. 

Ini terjadi pada Miske Niharda. Pandemi Covid-19 justru membuat dirinya  mulai usaha kuliner makanan Minang dengan menu andalan rendang. 

Usaha kuliner tersebut Miske labeli Nihar Chaniago. Ini muncul sebagai efek kegelisahannya akan dampak pandemi yang menggempur usaha sepatunya. 

Saat pandemi, usaha sepatu Miske mengalami penurunan hingga 75%, bahkan hampir kolaps. "Pandemi jadi kedua kalinya penyebab usaha sepatu saya jatuh. Pertama saat krisis 1998 dan kedua pandemi. Tapi, dari situlah dapat ide untuk mengembangkan usaha rendang," katanya kepada KONTAN.

Memang, saat pandemi, mulai banyak orang yang memulai usaha kuliner, terutama makanan yang siap antar di saat pengetatan mobilitas. Hal yang sama juga terjadi pada Miske. 

Dengan modal Rp 2 juta, ia memberanikan diri berbisnis rendang. Awalnya, pesanan yang datang hanya satu kilogram saja. Namun secara perlahan, pesanan yang datang semakin lama semakin menanjak. 

Baca Juga: Dihantam Pandemi Covid-19, Bakmitopia Tetap Agresif dengan Menu Nusantara

Untuk pemasaran, seperti biasa, Miske juga mengandalkan pemasaran online. Yakni, lewat jalur media sosial serta dari marketplace. Dia menyebutkan, minimal satu hari bisa menerima pesanan lima kemasan rendang. Biasanya, puncak pesanan datang saat Ramadan.

Hasilnya, saat ini, Miske sanggup memproduksi 20 kilogram rendang atau 80 kemasan dalam satu bulan. Ia membanderol rendang buatannya seharga Rp 90.000 per 250 gram. "Omzet, ya, kurang lebih Rp 16 juta rata-rata, kan, ada turun naiknya kalau usaha," ujarnya.

Sebagai informasi, produk-produk buatan Miske tak hanya rendang daging, namun juga ada rendang jengkol, rendang paru, rendang kacang, rendang ati, aneka sambal, aneka kue, dan snack box. Untuk produk selain rendang daging, Miske memberi banderol harga mulai dari Rp 65.000.

Miske mengklaim, rendang buatannya mampu bertahan lima bulan. Sementara bahan-bahan yang dia gunakan laiknya membuat rendang pada umumnya, yakni daging sapi dan kelapa.

Ke depan, Miske berharap, mampu meningkatkan pesanan yang masuk hingga 20 kemasan sehari. Untuk mencapai target ini, dia gencar melakukan promosi di media sosial, termasuk juga kepada pelanggan produk sepatu lamanya.

Tak hanya promosi, Miske juga ingin memperbaiki  kemasan rendang buatannya agar lebih menarik konsumen. Untuk upaya peningkatan kemasan, kini Miske berada di bawah binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Selain itu, usaha sepatu Miske dengan label De'monte juga mulai jalan, setelah ada pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×