Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID . JAKARTA. Selain UMKM, ada satu lagi industri yang bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, yakni industri kreatif.
Untuk bisa maju, maka industri kreatif perlu mengetahui persoalan dan tantangan yang tengah dihadapi. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, tantangan terbesar di industri kreatif dalam negeri adalah soal ekosistem pasar dari industri tersebut. Mulai dari pasar, keinginan pelanggan dan strategi pemasaran. Jadi tidak harus soal konsep serta konten dari produk industri kreatif.
"Jika tidak ada ekosistem dan regulasi yang diterapkan, produk ekonomi kreatif kita akan tetap kalah dengan produk asing karena sudah menerapkan teknologi dan salah satunya lewat artificial intelligent (AI)," katanya, Jumat (28/2).
Baca Juga: Kementerian pariwisata akan bangun tiga creative hub, untuk apa?
Langkah lainnya adalah dengan menyiapkan sejumlah program. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri sudah menyediakan Jakarta Kreatif Hub. Disini para pelaku industri kreatif bisa mendapatkan vokasi, workshop, ruang teater dan pertunjukan. Dan dalam waktu dekat Kreatif Hub di Labuan Bajo bisa beroperasi.
Program ini akan menjadi salah satu platform yang akan mencari bibit unggul yang berpotensi. Jka ada wisatawan datang, mereka bisa mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.
“Kita juga akan terus kembangkan lagi Kreatif Hub di destinasi lainnya,” tuturnya.
Selain itu juga ada beberapa program inkubator serta memberikan akses permodalan bagi pelaku ekonomi kreatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
