kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   18,00   0,11%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Dewi PS raup ratusan juta dari busana muslimah


Senin, 12 Desember 2016 / 13:01 WIB
Dewi PS raup ratusan juta dari busana muslimah


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Rizki Caturini

Berusia belia tidak menjadi soal untuk seseorang mampu meraih sukses secara finansial. Tengok saja Dewi Permata Sari yang baru saja menginjak usia 23 tahun pada November lalu. Bisnis yang dia geluti sudah mampu mendatangkan omzet Rp 500 juta hingga Rp 900 juta per bulan.

Berbekal kemampuan mendesain serta ketertarikan terhadap fesyen muslim, dia mendirikan Kiciks Boutique. Produk fesyen muslimah yang dia tawarkan tidak hanya menarik minat para muslimah dalam negeri. Kini produknya juga sudah dipasarkan ke luar negeri.

Uni adalah sapaan yang lekat dengan Dewi Permata Sari. Wanita kelahiran Padang, 25 November 1993 ini selalu tampil anggun dalam balutan busana syar'i. Seolah mewarisi darah perniagaan yang identik dengan orang Minangkabau, ia lincah mengelola usaha fashion muslimah yang dirintisnya sejak tahun 2012.

Selain memiliki paras ayu, Dewi juga dikenal dengan tubuh mungilnya. Karena itulah dulu ia dijuluki kicik atau dalam bahasa Indonesia berarti kecil. Tak diduga, julukan Kicik ternyata berbuah rezeki. Diadopsi dari nama blog pribadinya, Dewi kemudian membangun usaha dengan nama Kiciks Boutique.

“Saya memiliki hobi berbelanja. Tiba-tiba muncul ide usaha yang bisa menyalurkan hobi saya ini. Setelah mengambar disain produk, membeli bahan dan menjahit, ternyata hasilnya bagus, tanpa ragu saya mulai memasarkannya ke orang-orang terdekat,” ujar dewi saat menceritakan kisah suksesnya kepada KONTAN.

Bisnis fashion muslim mulai menggema di awal tahun 2012. Pasa saat itu Dewi melihat adanya potensi pasar yang besar yang bisa ia garap. Didorong dengan kegelisahannya melihat para pengguna hijab yang masih menggunakan pakaian ketat, Dewi kemudian terpanggil untuk membuat produk fesyen yang stylish namun tetap menutup aurat.

Tagline yang Dewi tanamkan untuk usahanya adalah “Keep Beauty and Syar'i”. Bersamaan dengan itu, butik online ini sekaligus menjadi media dakwah baginya.

Sejak awal kelahirannya Kiciks Boutique konsisten menyasar wanita muslim. Target pasarnya ada pada rentang usia 15—35 tahun. Produk busana muslimah yang ditawarkan berupa jilbab, mukena, dress dan khimar dengan desain yang ceria. Semuanya di desain oleh Dewi sendiri.

Salah satu produk Kiciks Boutique yang sempat booming dalah khimar anti tembem. Dewi terus beradaptasi dengan tren. Kini beberapa desain khimar yang mendapat rating tinggi di butik online lainnya adalah khimar serut, dan pashmina instan.

Produk-produk Kiciks Boutique dijual dengan rentang harga Rp 75.000-Rp 700.000 per helai. Kiciks Boutique kini memiliki 50 distributor yang tersebar di seluruh indonesia maupun mancanegara.

Lewat distributor, Khimar dan dress buah karya Dewi menyentuh pasar di Taiwan, Hongkong, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Dengan pasar yang luas, tak heran omzet Kiciks Boutique kini mencapai Rp 900 juta per bulan.

Pencapaian tersebut tentu tidak diraih dengan mudah oleh Dewi. Dengan modal mini, Dewi membesarkan usahanya secara mandiri. Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran ini berangkat dengan modal awal Rp 5 juta.

Dewi harus pintar mengatur strategi agar pengeluaran tetap minim dan produksi tetap berjalan. “Caranya dengan membuat pemesanan pre order (PO), menghemat biaya toko dengan jual online, terus melakukan sendiri proses produksi,” ungkap Dewi.

Selain mendesain produk, Dewi juga menjadi brand ambassador produknya sendiri. Parasnya yang cantik, menjadi modal utama untuk promosi. Ia kemudian gencar menerapkan strategi marketing lewat media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Ia selalu berlaku ramah pada para konsumen, dan rajin mengumpulkan testimoni. Akhirnya produknya dapat dipercaya hingga saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×