Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
Di seputar Jakarta mungkin tak sulit menemukan kios-kios percetakan kartu undangan. Ada beberapa lokasi yang cukup populer, diantaranya di Kramat Jati, Jatinegara dan Senen. Tapi, jangan lupa, di kawasan Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur pun ada sentra percetakan undangan, yang bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tinggal di sekitaran Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.
Tidak sulit menjangkau lokasi yang mulai terbangun sejak sekitar tahun 2000 ini. Jika, Anda berkendara dari Jalan Otista menuju Jalan Dewi Sartika, jejeran kios percetakan kartu undangan sudah nampak mulai dari pertigaan lampu merah dekat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan.
Ada sekitar 20 kios berjejer di sebelah kiri dan kanan sepanjang sekitar 400 meter yang menjadi bagian dari Jalan Dewi Sartika tersebut.
Lantaran letak kios-kios persis di samping trotoar, memang agak sulit mencari lokasi untuk parkir mobil. Namun, pemilik kios umumnya masih menyediakan sedikit lahan untuk parkir motor. Maklum, porsi jalan yang tidak jauh dari PGC Cililitan tersebut memang sangat sibuk.
Kios-kios percetakan ini memiliki ukuran yang bervariasi. Ada kios dengan luas 15 x 9 meter, namun ada juga yang menempati kios kecil ukuran 5 x 4 meter.
Di beberapa kios tertata perlengkapan berupa mesin cetak, serta contoh undangan dan pilihan kertas yang dipajang rapih. Namun ada juga kios yang tidak punya mesin cetak sendiri. "Kami melimpahkan pengerjaan ke percetakan di Kramat Jati. Di sini, kami hanya mendesain atau terima order," tutur Alan Thomas pemilik Thomas Printing.
Dari Senin hingga Sabtu, kios-kios di sentra ini mulai beroperasi pukul 10.00 pagi sampai pukul enam sore. "Tapi sering juga lebih malam kalau sedang kebanjiran order, bisa tutup jam 10 malam," ujarnya.
Perlu juga Anda ketahui, para pemilik kios-kios ini tidak hanya siap membantu Anda memilih model kartu undangan, tetapi juga bisa jasa terkait, misalnya pembuatan buku sembahyang atau doa, buku yasin, stempel, kartu nama, kuitansi, kop surat, hingga spanduk. Hanya, pada umumnya, order terbanyak dari pembuatan berbagai jenis undangan.
Hal itu, misalnya yang dialami Kios Karya Nada. "Porsi pembuatan kartu undangan dalam sebulan mencapai 60% dari total pesanan," kata Hendri Susanto, pemilik kios tersebut.
Hendri mengaku, tiap bulan bisa mendapat order rata-rata sekitar 6.000 kartu undangan, berbagai jenis, dengan harga rata-rata sekitar Rp 15.000 per buah. Harga memang bervariasi tergantung desain, bahan kertas, jumlah warna dan banyaknya pesanan.
Hendri mengaku, ia bisa meraup omzet Rp 20 jutaan dengan tingkat keuntungan yang sangat menggiurkan. Sementara Alan mengaku, rata-rata bisa meraih omzet Rp 15 juta per bulan. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News