kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Dian ingin bawa gerai Mr Tacoz ke luar negeri (3)


Selasa, 07 Agustus 2012 / 13:54 WIB
Dian ingin bawa gerai Mr Tacoz ke luar negeri (3)
ILUSTRASI. Simak cara memilih pisang yang manis.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Sebagai pebisnis, naluri Dian Purwaningtyas melebarkan usahanya tak pernah padam. Ia berambisi, bisnis makanan Meksiko dengan brand Mr Tacoz bisa berkembang hingga keluar negeri. "Minimal bisa masuk Tenggara, seperti Malaysia," kata Dian.

Untuk menggapai ambisinya itu, Dian sudah menyiapkan rencana. Antara lain memperkuat jalur distribusi melalui Pulau Sumatra. Demi kelancaran jalur distribusi ia akan membangun gudang tempat penampungan produk di Sumatra. Operasional gudang dan jalur distribusi ini akan dikelola oleh kantor cabang.

Ia berharap, semua upaya itu bisa memperkuat jalur distribusi hingga ke negara tetangga. Sejauh ini, Dian mengaku sudah ada calon mitra yang berminat mengambil paket master franchise di Malaysia. "Sekarang saya masih mengonsultasikan konsep dan prosesnya," jelas Dian.

Untuk di dalam negeri, saat ini Mr Tacoz sudah memiliki 40 gerai yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia. Sebagian besar gerai tersebut milik mitra usaha.

Selain fokus membesarkan Mr Tacoz , Dian juga sibuk menggarap bisnis lain. Sejak empat bulan terakhir, ia merintis bisnis minuman cokelat di Mr Tacoz. Karena prospeknya lumayan menjanjikan, ia pun memilih memisahkan bisnis ini dengan Mr Tacoz. Untuk brand usaha, ia memberi nama The Soklat.

Hingga kini, The Soklat memiliki lima gerai. Satu di antaranya milik sendiri dan sisanya milik mitra. Sejak awal dirintis, Dian memang langsung menawarkan kemitraan usaha.

Membanderol Rp 7.000 - Rp 8.000 per gelas, ia bisa meraup omzet Rp 8 juta per bulan. Dian meramu bahan baku minuman ini dari bubuk cokelat terbaik, gula singkong rendah kalori, dan susu rendah kolesterol.

Ke depan, Dian ingin mengembangkan usaha ini menjadi rumah cokelat. "Jadi saya tidak lagi menjual minuman cokelat saja, tapi juga berbagai bentuk produk cokelat," papar Dian.

Bersama suaminya, Lin Budiarto juga mengelola usaha pembuatan dan desain gerai dengan brand Bakoel Outlet. Berbekal pengalamannya, Dian paham betul apa yang diinginkan pedagang saat memesan gerai.

Ia mengklaim, gerainya banyak diminati karena harganya lebih murah. Misalnya, untuk ongkos mendesain outlet, Dian hanya membanderol Rp 250.000 per gerai.

Jika membuat gerobak plus desainnya, harganya mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 12 juta. "Harganya bervariasi sesuai desain dan bahan baku yang digunakan," paparnya.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×