kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Dian pun kini pengusaha printing dan bordir (1)


Kamis, 26 Juli 2012 / 17:00 WIB
Dian pun kini pengusaha printing dan bordir (1)
ILUSTRASI. Intip kurs dollar rupiah di BRI jelang tengah, hari ini Rabu 30 Juni 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/10/2020.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Terjun ke dunia bisnis sejak lulus kuliah pada Februari 2000, kini Dian Nugroho sukses mengelola tiga lini usaha di bawah bendera PT Mitra Integra Telematic (Metric). Dalam sebulan, perusahaannya itu mampu meraup omzet lebih dari Rp 500 juta.

Ketiga lini usaha itu mencakup bisnis digital printing, pembuatan software komputer, dan jasa bordir komputer. "Semua usaha saya berbasis komputer," kata sarjana lulusan Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Bisnis ini dia awali dengan berjualan tinta printer pada 2000. Setahun kemudian, ia merambah bisnis digital printing.

Tak puas hanya memiliki satu lini usaha, naluri bisnisnya terus jalan. Apalagi, bisnis digital printing saat itu belum berkembang. "Konsumennya masih sedikit dan pasarnya belum terbentuk seperti sekarang," ujar Dian. Namun, Dian tetap mempertahankan bisnis tersebut karena melihat prospek jangka panjangnya lumayan menjanjikan.

Pada 2004, ia kemudian ekspansi dengan membuka usaha bisnis software komputer. Saat merambah bisnis ini, dia langsung mendapat order pembuatan software laboratorium bahasa Inggris berbasis komputer di 50 sekolah di seluruh Indonesia.

Kebetulan, semasa masih kuliah Dian pernah punya pengalaman membuat proyek software logistik di salah satu perusahaan consumer good skala global yang ada di Indonesia. "Berkat pengalaman itu, saya pun dipercaya membuat software sekolah tersebut," jelasnya.

Melihat kedua lini usahanya itu lumayan menjanjikan, di 2004 ia mendirikan PT Mitra Integra Telematic (Metric). Dengan memiliki badan hukum yang jelas, dia berharap usahanya bisa terus berkembang.

Kendati sudah memiliki dua lini bisnis yang cukup menjanjikan, Dian tidak lantas puas. Pada 2009, ia kembali melihat peluang bisnis baru, yakni usaha bordir komputer.

Dian melihat, peluang bisnis ini menjanjikan lantaran masih jarang usaha bordir dengan konsep nonpabrikasi. Selama ini, menurut dia, bisnis bordir identik dengan pesanan yang menggunakan minimum order.

Makanya, sering tak terjangkau oleh konsumen perorangan yang juga membutuhkan jasa bordir. Selain melayani perorangan, jasa bordir Dian yang menggunakan teknologi komputer juga mampu menarik minat banyak konsumen.

Kurang dari dua tahun, gerai bordirnya sudah ada lima di Jakarta. Dari kelima gerai ini, ia mengantongi omzet hingga Rp 200 juta per bulan. Sementara, pendapatan dari usaha digital printing sebesar Rp 120 juta sebulan.

Adapun omzet dari bisnis software mencapai miliaran rupiah per tahun. Jika ditotal, lelaki 35 tahun ini mampu mengeruk omzet Rp 500 juta per bulan.

Pendapatan itu belum termasuk penghasilan dari usaha lain yang tidak termasuk dalam bisnis intinya. Salah satunya ialah usaha produksi celana legging dan rok wanita.

Dengan harga Rp 150.000 per potong, Dian telah membuat lusinan celana legging dan memasoknya ke pelbagai distro di Bandung dan sebagian dijual di toko bordirnya.


(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×