Reporter: Revi Yohana | Editor: Havid Vebri
Kehidupan masyarakat modern tak lepas dari komputer dan urusan cetak-mencetak data. Salah satu pendukung kegiatan ini adalah printer dan tinta.
Salah satu usaha yang menawarkan usaha isi ulang tinta adalah Doctor Ink asal Jakarta. Doctor Ink berdiri sejak Januari 2008 dan langsung menawarkan sistem kemitraan hingga saat ini. "Kami sudah memiliki 100 mitra," ujar Alexander Edo, Pemilik Doctor Ink.
Mitra Doctor Ink telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Papua. Untuk menjadi mitra Doctor Ink, ada dua tipe paket investasi yang ditawarkan, yakni Paket Hemat dan Paket Lengkap.
Tarif investasi Paket Hemat sebesar Rp 10 juta. Mitra akan mendapat mesin isi ulang tinta beserta stok awal tinta isi ulang, serta pelatihan dan materi standar operasional. "Namun, biaya tersebut masih di luar pengadaan mebel dan dekorasi gerai," terang Alexander.
Paket Lengkap Doctor Ink seharga Rp 19,5 juta. Pada paket ini, mitra akan mendapatkan spesifikasi mesin isi ulang yang lebih canggih dan stok tinta lebih banyak.
Ia mencontohkan, salah satunya mitra akan mendapat Mesin refill Micro 6 colors dengan expansion unit Refill Machine. JenisĀ mesin ini dapat mengisi semua cart spons maupun reservoir populer, seperti Epson, HP, Lexmark, dan berbagai jenis merek tinta printer lain.
Di luar itu, mitra juga akan mendapat aksesori isi ulang, toner, pelatihan, dan standar operasional. Namun, pada paket ini, mitra juga harus menyediakan duit untuk mendekorasi tempat dan membeli mebel sendiri.
Selanjutnya, dua jenis mitra mitra Doctor Ink tersebut akan terus mendapat dukungan konsultasi dan mendapat potongan harga khusus saat membeli tinta isi ulang di kantor pusat Doctor Ink.
Alexander menargetkan mitra bisa meraup omzet Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan dengan laba bersih sekitar 50% dari omzet. Dengan begitu, mitra bisa kembali modal dalam kurun waktu satu tahun hingga dua tahun.
Sebagai catatan, Alexander tidak memungut biaya royalty fee setiap bulan karena sudah mendapat untung dari belanja bahan oleh mitra. Selain itu, tidak ada batas masa kerja sama dengan kantor pusat seperti layaknya kemitraan yang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News