kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Domba garut membutuhkan area yang luas supaya sehat (2)


Jumat, 04 November 2011 / 16:19 WIB
Domba garut membutuhkan area yang luas supaya sehat (2)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Cara beternak domba garut terbilang mudah. Karena daya tahan tubuhnya cukup tinggi, domba garut tak gampang terjangkit penyakit. Selain pakan yang mencukupi, kebersihan kandang pun menjadi prioritas utama dalam perawatan domba garut.

Perlu diperhatikan, dalam beternak domba garut adalah area peternakan yang cukup luas. Selain itu, kriteria lainnya adalah ketersediaan udara segar, kondisi tenang, dekat sumber pakan, dan air.

Selain itu, kandang domba garut sebaiknya selalu dijaga kebersihannya. Peternak bisa membersihkan kandang saban tiga minggu sekali. Untuk mempermudah proses pembersihan, peternak sebaiknya membangun kandang tipe panggung agar kotoran domba dapat dengan mudah dibersihkan.

Peternak juga harus menyiapkan tiga jenis kandang, yakni kandang koloni yang dapat digunakan untuk perkawinan domba, kandang kehamilan atau kandang individu, serta kandang pembibitan atau pembesaran untuk anak-anak domba.

Ukuran ideal kandang koloni adalah 5x10 m2 atau cukup menampung 10 ekor hingga 15 ekor domba betina dan seekor domba jantan. Domba garut jantan sebaiknya dimasukkan ke dalam kandang koloni domba betina pada sore hari. "Tingkat kematangan siklus reproduksi domba garut betina yang paling tinggi pada malam hari," ujar Agus Ramada Setiadi, pemilik PT Villa Domba Niaga di Desa Jatisari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Setelah melalui tahap reproduksi, domba betina akan mengalami masa kehamilan selama lima bulan. Sekali melahirkan, seekor induk domba garut dapat melahirkan dua anak.

Anak domba mulai dipisahkan dengan induk ketika berumur tiga hingga empat bulan. Dalam kandang pembesaran ini, anak domba Garut dapat diberi pakan yang sama dengan induk domba. "Pola dan waktu makan domba sebaiknya jangan berubah drastis karena dapat mempengaruhi perkembangan domba," kata Hardiansyah Ismail dari Saung Domba Internasional di Bogor.

Selanjutnya, induk domba Garut pun dapat bereproduksi kembali setelah beristirahat selama satu atau dua bulan setelah proses kelahiran. Pada masa pemulihan ini, peternak sebaiknya menambah asupan jamu-jamuan seperti kencur dicampur telur agar kesehatan domba lebih prima dan siap untuk bereproduksi kembali.

Agar pertumbuhannya terjamin, rumput adalah pakan terbaik. Agus bilang, domba garut butuh pakan 15% sampai 20% dari bobot tubuhnya setiap hari.

Selain rumput, peternak juga bisa memberi pakan alternatif berupa limbah ampas tahu, kulit kacang tanah yang kaya protein. "Pakan alternatif ini bisa mengurangi biaya pakan rumput yang mahal," tandas Agus.

Selain pakan, domba pun perlu dirawat. Bulu domba harus dicukur tiap satu hingga tiga bulan. Dua bulan sekali kuku domba juga dipotong. Domba pun perlu dimandikan dua hingga tiga minggu sekali untuk menghilangkan bau, menyegarkan bulu dan menyapu kutu pada bulu dan kulit domba. Maklum, selain dagingnya, kulit domba garut juga banyak dicari perajin kulit.

Kembung merupakan penyakit yang biasa muncul akibat makan terlalu banyak kandungan sianida, seperti kulit singkong dan daun singkong. Penyakit ini bisa membunuh domba.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×