Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi
Mungkin Anda pernah dengar makanan bernama surabi atau serabi? Itu, lo, jajanan khas Sunda yang terbuat dari tepung terigu. Bentuknya menyerupai pancake dengan perpaduan rasa manis, asin, dan tentunya gurih.
Meski termasuk menu tradisional, tapi dengan sentuhan variasi dan tampilan menarik, serabi bisa menjadi bisnis yang berprospek cerah. Salah satu pengusaha jajanan serabi yang melihat peluang itu adalah Akhmad Yunus asal Cirebon, Jawa Barat. Ia membuka gerai serabi sejak 2005 silam. Hingga saat ini, Yunus telah mengembangkan aneka rasa, seperti serabi cokelat keju, pisang cokelat keju, sosis keju hingga telur oncom.
Yunus mengklaim, produk serabi buatannya memiliki bentuk dan rasa yang berbeda dari serabi lain. Dengan mengusung nama Kabitha Soerabi, Yunus berharap pengunjung yang mencicipi serabinya bakal ketagihan. Kabitha memang berarti kepingin terus.
Untuk menggaet pelanggan, Yunus membanderol serabi itu seharga antara Rp 4.000-Rp 6.000 untuk gerai di Jawa Barat. Sedangkan untuk gerai di Jakarta, ia membanderol harga serabi Rp 5.000-Rp 7.000 per buah. Agar pengunjung betah, Yunus mendesain gerai Kabitha Soerabi itu ala lesehan kampung.
Setelah berjualan lima tahun, tepatnya pada 2010 lalu, Yunus memutuskan menawarkan kerja sama kemitraan kepada khalayak. Hanya dalam waktu setahun ia berhasil menjaring empat mitra. Dua mitra ada di Kuningan, sisanya ada di Cirebon dan Ciamis.
Yunus menawarkan dua paket kemitraan, yakni paket kemitraan master dengan nilai investasi Rp 120 juta serta paket kemitraan outlet atau gerai dengan nilai investasi sebesar Rp 30 juta. "Kerja sama ini untuk lima tahun," kata Yunus.
Untuk mitra yang mengambil paket master itu berhak mengelola usaha Kabitha Soerabi untuk satu kota. Untuk paket ini, ia memberi empat booth, bahan baku berupa tepung 400 kilogram (kg) untuk empat booth, arang, piring, meja lesehan, serta biaya promosi sampai training karyawan. "Mitra master berhak mengajak mitra lain untuk bekerja sama dengan syarat satu kota," kata Yunus.
Adapun paket kemitraan outlet hanya berhak mendapat satu booth dengan perlengkapan bahan baku tepung sebanyak 100 kg, arang, piring, dan meja lesehan. Sementara untuk lokasi jualan jadi tanggungan investor.
Menurut Yunus, dengan omzet Rp 12,6 juta per bulan, investor yang mengambil paket kemitraan gerai bisa balik modal 14 bulan. Adapun pemegang paket master bisa balik modal setelah 14 bulan dengan omzet sekitar Rp 50,4 juta per bulan.
Yunus bilang, pasar Kabitha Soerabi adalah kelompok anak muda, termasuk pelajar dan mahasiswa. Karena itu, ia mengusulkan calon mitra mencari lokasi yang berdekatan dengan kampus atau sekolahan.
Erwin Halim, Konsultan Waralaba dari Proverb Consulting menilai, kemitraan Kabitha Soerabi butuh penambahan varian untuk berkembang. "Varian rasa harus ditambah agar masuk ke pasar Jawa Timur," usul Erwin.
Selain itu, Erwin juga menyoroti penggunaan nama "Kabitha". Ia berharap penggunaan nama itu telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) agar terhindar dari tuntutan hukum. "Jangan sampai seperti rumah makan Tegal yang banyak memakai nama 'Sederhana'," jelasnya.
Kabitha Soerabi
Jl. Pilang Raya No.3
Cirebon, Jawa Barat
Telp. (0231) 236919
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News