Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi
Tawaran kemitraan usaha nasi uduk datang dari Nasi Uduk Duile asal Tangerang. Paket investasinya Rp 70 juta dan Rp 125 juta. Fasilitasnya pelatihan, peralatan usaha, desain ruangan hingga bahan baku awal 100 porsi. Mitra diprediksi balik modal kurang dari setahun.
Nasi adalah bahan makanan pokok masyarakat Indonesia. Jenis menu olahan nasi ini beragam, tergantung cara pengolahan dan bahan baku yang digunakan. Salah satu olahan nasi yang populer adalah nasi uduk khas Betawi. Peminat nasi yang diolah menggunakan santan, daun salam dan sereh ini tidak hanya orang Betawi.
Itu sebabnya, Novi Tri Hendarta mencoba menjajal peruntungan lewat usaha nasi uduk bermerek Nasi Uduk Duile. Usaha ini sudah berdiri sejak tahun 2012 di Karawaci Tangerang dan mulai menawarkan kemitraan usaha di 2014. Hingga kini dia sudah memiliki tiga mitra dan satu gerai pusat yang tersebar di Tangerang.
Novi menawarkan dua paket investasi, yaitu mini resto senilai Rp 70 juta dan paket resto besar Rp 125 juta. Mitra akan mendapat pelatihan karyawan, desain interior, peralatan masak, peralatan jualan dan bahan baku awal sebanyak 100 porsi. Paket pertama membutuhkan luas lokasi 60 m². Sementara paket kedua seluas 90 m².
Nasi Uduk Duile menawarkan menu nasi uduk beserta lauk-pauknnya seperti empal, ayam goreng, paru, perkedel, semur jengkol, semur telur, tahu, tempe serta aneka minuman. Harga jual nasi berkisar Rp 3.000 per porsi dan lauk-pauknnya dibandrol mulai Rp 1.000- Rp 15.000.
Sistem kerjasama berlaku untuk jangka waktu tiga tahun. Setelah kerjasama berakhir, biaya perpanjangan akan dinegosiasikan selanjutnya. Untuk mitra usaha di Tangerang tidak dikenakan biaya royalti. Sementara mitra di luar kota Tangerang akan dikenakan royalti sebesar 5%.
Dari resep rahasia
Alasan Novi, karena mitra di luar kota akan mendapatkan pelatihan membuat nasi uduk dan lauk pauk dari resep pusat. Sementara mitra di dalam Kota Tangerang bisa membeli bahan baku utama seperti nasi uduk dan semur jengkol dari pusat. Sementara lauk pauk lainnya bisa beli di luar.
Dari gerai yang sudah ada, Novi bilang rata-rata mitra mendapatkan omzet Rp 3 juta per hari. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih sekitar 20% dengan rata-rata waktu balik modal sekitar tujuh bulan.
Novi menyarankan mitra untuk mencari lokasi tempat di dekat perumahan atau area pasar dan minimarket yang ramai pengunjung. Satu gerai biasannya membutuhkan tiga sampai empat karyawan.
Novi mengatakan, kelebihan nasi uduk buatannya berasal dari rasanya yang nikmat karena resep rahasia dan menu selalu disajikan hangat. "Penyajiannya juga unik karena memakai piring kaleng zaman dahulu," ucap Novi. Untuk tahun 2015, Novi menargetkan bisa menggaet mitra 15 mitra di tahun ini.
Erwin Halim, Pengamat Bisnis dari Proverb Consulting mengatakan, prospek bisnis ini cukup baik. Namun, karena usaha seperti ini mudah diduplikasi maka pusat harus memiliki ciri khas agar bisa bertahan.
Nasi Uduk Duile
Jl. Suasa No. 3 Perumnas 2 Karawaci, Kota Tangerang
HP: 081299201590
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News