kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Dukung Pekerja Migran Terampil, Menteri P2MI Tekankan Pentingnya Skill dan Legalitas


Kamis, 01 Mei 2025 / 14:53 WIB
Dukung Pekerja Migran Terampil, Menteri P2MI Tekankan Pentingnya Skill dan Legalitas
ILUSTRASI. Pelepasan perawat ke Austria disaksikan langsung oleh Menteri P2MI sebagai bentuk dukungan negara terhadap karier global tenaga kesehatan.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - JAKARTA -  Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadikan penempatan tenaga kerja profesional sebagai bagian integral dari strategi pembangunan ekonomi dan perlindungan migran.

Menteri Penempatan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyampaikan hal ini dalam acara pelepasan 55 perawat profesional Indonesia ke Austria melalui International Nurse Development Program Scholarship program kolaborasi Universitas Binawan dengan universitas di Austria.

“Model yang dilakukan oleh Binawan ini satu model yang menurut saya perlu kita dorong, menyebar ke mana-mana menjadi virus ke lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, agar kita ke depan dapat mengirim pekerja migran dengan kualifikasi skill yang bagus,” ujar Abdul dalam doorstop interview usai Universitas Binawan melepaskan 55 tenaga kesehatan profesional untuk mengikuti pengembangan karir internasional di Austria yang dihadiri KONTAN, Rabu (30/4).

Baca Juga: Draf RUU P2MI, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Dihapus

Ia menegaskan bahwa kualitas keterampilan menjadi kunci dalam meningkatkan perlindungan pekerja migran di luar negeri.

"Dengan skill yang bagus, salah satunya adalah untuk membantu kita melakukan apa yang disebut pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia yang sekarang ini banyak dipersoalkan,” tambahnya.

Program Binawan menyiapkan peserta dengan pendidikan tambahan selama 9 bulan di Austria, mencakup pelatihan bahasa dan adaptasi budaya sebelum bekerja secara resmi di sektor kesehatan Eropa.

Abdul menekankan pentingnya kesiapan mental dan profesional para peserta, dengan pesan khusus agar mereka menjadi pembelajar adaptif dan terus menjaga koneksi dengan tanah air.

“Berangkat ke luar negeri itu jangan dilihat hanya sebagai pekerja, tetapi harus diambil hikmah dan manfaatnya. Akan ada banyak inspirasi baru, knowledge baru, dan skill baru. Dan yang terpenting, mereka harus tetap memelihara nama baik dan identitas ke-Indonesia-an,” pesannya.

Baca Juga: Kesempatan Lowongan Kerja ke Jepang 2026, Maksimal Umur 35 Tahun Bisa Daftar

Dari sisi ekonomi, Abdul menyebut kontribusi pekerja migran Indonesia sangat signifikan.

"Tahun 2024, pekerja migran Indonesia menyumbang Rp253,3 triliun. Itu membantu pertumbuhan ekonomi sebesar 0,36% dan juga mengurangi pengangguran. Ini investasi sumber daya manusia,” ujarnya.

Menanggapi viralnya tagar #KaburAjaDulu, Abdul menilai hal itu sebagai sinyal yang perlu direspons dengan solusi konkret, bukan dihindari.

"Kalau kabur dulu itu pilihan. Tapi negara harus merespons. Kita fasilitasi, kita bantu untuk siap bekerja di luar negeri. Kalau cuma datang ke luar negeri tanpa keterampilan dan kemampuan bahasa, bisa jadi gelandangan di sana,"katanya. 

Sementara itu, CEO Binawan Group dan Ketua Yayasan Binawan, Said Saleh Alwaini, menegaskan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari kemitraan global yang terus diperkuat oleh Binawan.

Baca Juga: Kebutuhan Pasar Terhadap Pekerja Semi-Terampil Semakin Banyak

"Kami menyadari bahwa di era globalisasi ini, memiliki jaringan internasional dan pengalaman lintas budaya adalah aset yang sangat berharga,” katanya. Menurutnya, keberhasilan program ini adalah hasil dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak. 

Sekadar informasi, pendaftaran International Nurse Development Program Scholarship masih dibuka hingga Juni 2025. Pemerintah dan Binawan berharap lebih banyak SDM Indonesia bisa mengambil peluang ini sebagai pintu masuk ke karier profesional di Austria, Jerman, Swiss, dan Belanda, dengan jalur legal dan dukungan penuh dari negara.

Selanjutnya: Ini Dia Cara Efektif Mengatasi Asam Lambung Naik ke Dada

Menarik Dibaca: Ini Dia Cara Efektif Mengatasi Asam Lambung Naik ke Dada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×