kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dulu sales, kini pengusaha kulit jok mobil (1)


Kamis, 28 November 2013 / 12:01 WIB
Dulu sales, kini pengusaha kulit jok mobil (1)
ILUSTRASI. Euro dan dolar telah mencapai keseimbangan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. REUTERS/Benoit Tessier


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

Ketekunan dan kemauan untuk belajar mampu membawa seseorang menggapai sukses. Tengok saja perjalanan Supardi Ageng Susesno, pemilik usaha kulit jok mobil di Jakarta. Produk buatannya yang bermerek Maestro banyak diminati pasar. Padahal, awal mulanya, ia tidak memiliki keterampilan membuat kulit jok mobil. Kini, ia memiliki karyawan hingga 20-an orang.

Keterampilan jok mobil ia dapat ketika bekerja sebagai salesman di sebuah perusahaan produsen sarung jok mobil di Jakarta. Ceritanya, pria kelahiran Purwodadi, Jawa Tengah ini, terpaksa hijrah ke Jakarta pada 1991, karena desakan ekonomi. Ia tak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), lalu mengadu nasib ke ibukota. Di sana, ia mulai berkenalan dengan industri pembuatan kulit jok mobil.

Ia memang rajin sebagai sales. Namun ia juga rajin menggunakan waktu luangnya untuk belajar cara mengolah kulit menjadi sarung jok. Belasan tahun bekerja di perusahaan itu, Supardi pun jadi mahir.

Akhirnya, pada 2007, pria yang akrab disapa Pardi ini memberanikan diri membuka usaha pembuatan sarung jok mobil dengan mengusung merek Maestro. Kini, produknya telah menjangkau pelanggan hampir ke seluruh Indonesia. "Pelanggan di Jakarta bisanya kalangan showroom mobil dan pengguna ritel. Sedangkan, pelanggan dari luar kota kebanyakan pedagang sarung jok mobil," tuturnya.

Tak hanya mobil biasa, ia memang kerap kali kebanjiran order pembuatan kulit jok untuk mobil-mobil kelas atas seperti Ferrari, Harrier, dan Rolls Royce.

Harga satu set sarung jok mobil Maestro bervariasi, tergantung bahan yang digunakan dan jenis mobil. Ia membanderol satu set sarung jok mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 45 juta. Pesanan sarung jok termahal yang pernah Pardi kerjakan, yaitu untuk mobil Ferrari yang dihargai Rp 45 juta per set.

Pelanggan Pardi bahkan tak harus repot bertatap muka. Bisa pesan secara online pola dan jenis sarung jok yang diinginkan. Maklum, belasan tahun bergelut di dunia pembuatan sarung jok memberinya banyak pengetahuan tentang pola jok mobil dari berbagai tipe dan tahun pembuatan. "Jadi, saat klien beri tahu jenis mobil dan tahun pembuatan, langsung bisa dikerjakan, karena sudah punya pola," ujarnya.

Menurutnya, satu set kulit jok mobil bisa rampung dalam waktu sehari. Ini pula yang menjadi keunggulan usaha Maestro. Bahkan, Pardi mengklaim, sebenarnya ia bisa mengerjakan satu set jok mobil hanya dalam waktu 2,5 jam.

Namun, ia tidak menekankan pengerjaan kilat, demi memastikan kerapian produk, dan ketenangan para karyawan saat bekerja. Namun, masing-masing dari  20 karyawan, tetap bisa menghasilkan lima set kulit jok sehari.

Dengan menyewa satu ruko di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Pardi membuka gerai perdana Maestro di sana. Ia berharap, ke depan, bisa memiliki workshop dan gerai sendiri. Dari usaha pembuatan kulit jok mobil, Pardi bisa mengumpulkan omzet Rp 350 juta sebulan. (Bersambung)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×