kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Edamame tumbuh subur di dataran tinggi (2)


Rabu, 21 Oktober 2015 / 14:52 WIB
Edamame tumbuh subur di dataran tinggi (2)


Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Membudidayakan edamame tidak sulit. Tanaman Edamame dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi.

Jenis tanah yang cocok harus memiliki drainase yang baik. Penyiraman air dan penyemprotan pestisida perlu dilakukan agar tanaman tetap sehat. Di usia 70–90 hari, edamame bisa dipanen.

Proses budidaya edamame atau kedelai Jepang terbilang tidak sulit. Tanaman Edamame dapat tumbuh dengan baik bila ditanam di dataran tinggi, minimal 200 meter di atas permukaan laut (mdpl)–500 mdpl.

Suhu optimal untuk tanaman Edamame berkisar dari 20º-30º celcius. Jenis tanah yang cocok memiliki drainase baik. Tanah tersebut harus subur, gembur, dan kaya akan bahan organik.

Arif Marjuki, pembudidaya edamame asal Bogor, Jawa Barat mengatakan, sebelum digunakan, lahan budidaya sebaiknya dibersihkan dari gulma, kotoran, dan sisa tanaman lama. Setelah itu lahan diberi pupuk kandang.

Selanjutnya, buat guludan atau bedengan kasar dengan cara dibajak menggunakan traktor. Siapkan pula sistem pengairannya.

“Bedeng berukuran sekitar 1,2 meter x 10 meter untuk jalan air ke tanaman,” ungkap Arif.

Area penanaman harus rajin disiram air. Cara penyiraman air harus basah dan jangan terlalu lembap. Paling tidak, tanah terlihat gembur dan tidak kering.

Tahap selanjutnya, buat jarak tanam 20 sentimeter (cm) x 20 cm. “Setelah itu masukkan bibit edamame ke lubang penanaman. Satu lubang satu bibit. Tutup lubang tanah dan biarkan selama tiga hari, baru disiram lagi dengan air,” imbuh Arif.

Jika proses tahapan awal sudah dilakukan, sekitar 7–10 hari akan muncul biji edamame. Setelah tumbuh biji, tanaman harus disemprot anti hama dua kali dalam satu minggu.

Bila ingkungan lahan edamame tidak rawan hama serangga dan binatang pengerat, penyemprotan anti hama cukup sekali dalam sepekan.

Asep Hidayat, pembudidaya edamame asal Lembang, Jawa Barat, biasa menanam edamame saat memasuki akhir musim penghujan.

Ia menanam edamame di atas lahan 5 hektare. Pada musim hujan, kondisi lahan masih subur dan persediaan air cukup berlimpah. Tanaman juga tak perlu disiram air.

Dalam setahun, Hidayat bisa menanam edamame dua kali hingga tiga kali. Setelah ditanam, bibit edamame akan tumbuh tunas baru pada usia dua pekan sampai tiga pekan.

Untuk menjaga dari serangan hama ulat atau serangga yang merusak daun, Hidayat menyemprotkan pestisida saat tanaman berusia satu bulan. Upaya ini dilakukan berulang dua minggu sekali agar tanaman bisa terjaga kesehatannya.

Jika semua perawatan berjalan baik, panen Edamame bisa dilakukan pada saat tanaman berumur 70–90 hari atau sampai tiga bulan.

Saat panen, Edamame biasanya berukuran 4–5 cm dan berwarna hijau. Cara memanen sama seperti tanaman sayuran, dicabut hingga akar. Dalam sebulan, Hidayat mampu memanen 1 ton-3 ton edamame. Hasil panen dipasok ke pasar tradisional, supermarket, dan restoran di Jawa Barat.    

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×