kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eh, si gukguk juga perlu tampil keren


Selasa, 16 November 2010 / 10:38 WIB
Eh, si gukguk juga perlu tampil keren
ILUSTRASI. RUPS Indosat Ooredoo


Reporter: Rivi Yulianti, Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Makin banyak pencinta binatang yang ingin hewan peliharaannya tampil modis seperti sang majikan. Itu sebabnya, para pemiliknya mendandani binatang peliharaannya dengan baju dan aksesori yang lucu-lucu. Bisnis aksesori dan baju hewan piaraan pun menarik digeluti.

Salon hewan piaraan sudah banyak. Kini butik penjual baju dan aksesori binatang juga mulai tumbuh. Rupanya, si hewan kesayangan juga membutuhkan tampil modis dan trendi seperti sang pemilik. Bagi pecinta binatang, memanjakan hewan peliharaan dengan perawatan dan aksesori menarik mampu meningkatkan gengsi.

Butik khusus hewan peliharaan di mal atau pusat perbelanjaan tak hanya menjual aksesori, seperti tali leher, kalung, makanan hewan, dan kandang. Tapi juga pakaian hewan, semisal bikini, jaket, sepatu, topi, hingga ikat rambut.

Walau banyak produk aksesori dan fesyen itu buatan luar negeri, banyak pula yang lahir dari tangan-tangan terampil dan kreatif anak bangsa. Selain dari Eropa dan Amerika Serikat, China serta Thailand mulai memasok produk-produk aksesori dan fesyen hewan dengan harga miring. "Produk Asia bisa setengah harga produk asal Eropa dan AS," kata Christanty, Manager Piet Pet Shop di Bogor.

Sebut saja, kalung anjing dari China, harganya hanya Rp 40.000 per biji. Adapun kalung anjing asal Eropa bisa mencapai Rp 80.000. Piet Pet Shop juga menyediakan beragam kostum untuk anjing dan kucing dengan harga mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 300.000.

Muhammad Isra, Kepala Operasional Mon's Pet, mengatakan, setiap tiga bulan sekali ada perubahan mode pakaian hewan. "Saat ini, yang sedang tren adalah mantel sebagai luaran. Untuk pakaian dalam, menggunakan kaos santai dengan motif yang lucu," ujarnya.

Mon's Pet tak hanya menjual, tapi juga memproduksi kostum hewan. Mereka tidak memproduksi secara massal, tapi sesuai dengan pesanan pelanggan.

Ambil contoh, saat momen Piala Dunia 2010 lalu, Mon's Pet kebanjiran pesanan baju sepak bola. "Banyak penggila bola yang membawa hewan peliharaannya untuk nonton bareng Piala Dunia dan mereka ingin tampil serasi dengan menggunakan seragam bola yang sama," ungkap Isra.

Banjir pesanan juga datang saat momen besar lainnya seperti Tahun Baru termasuk ketika hewan peliharaan merayakan ulang tahun. "Banyak yang memesan baju pesta untuk hewan peliharaannya," kata Isra

Nah, saat momen-momen khusus seperti itulah, para pebisnis aksesori dan fesyen hewan meraup untung. Biasanya, permintaan akan naik hingga dua kali lipat.

Mon's Pet yang di bulan biasa hanya mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta, ketika ada momen khusus tersebut bisa melonjak mencapai Rp 40 juta per bulan.

Sementara itu, Piet Pet Shop dalam sebulan bisa meraih omzet hingga Rp 16 juta untuk penjualan aksesori hewan saja. Kalau digabung dengan penghasilan dari perawatan dan klinik kesehatan hewan, tentu angkanya lebih besar lagi.

Selain Mon's Pet, Beauty Doggy Shop sejak 2009 lalu juga memproduksi dan mendesain aksesori dan baju hewan. Pemilik Beauty Doggy Shop Renny Santoso menuturkan, tiap hari ia beserta enam pegawainya mampu menghasilkan sekitar 30 potong baju.

Dari setiap desain, Renny membuat 12 baju dengan 2 seri warna. Kalau desain tersebut masih terus diminati, tentu ia akan terus memproduksinya.

Menurut Renny, desain baju anjing dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Jika anjing jantan, hanya menutupi setengah dada. Namun, baju anjing betina menutupi seluruh bagian dada. "Itu menyesuaikan cara buang air kecil mereka yang berbeda," ujarnya.

Renny juga menerima order khusus membuat baju anjing dan kucing. Pemesan harus menyertakan ukuran leher, dada, dan kepala binatang peliharaannya. Harganya, akan disesuaikan dengan ukuran tubuh anjing atau kucing. Semakin besar tubuhnya, semakin mahal harganya. "Ini berkait dengan banyaknya bahan yang digunakan," kata dia.

Baju untuk anjing superkecil seperti chihuahua dibanderol dengan harga Rp 20.000. Adapun yang termahal Rp 120.000 untuk jenis anjing besar semisal rottweiler. Pesanan tidak hanya datang dari petshop saja, tapi juga dari pemilik binatang peliharaan.

Dalam sebulan, Renny mampu menjual 100 potong baju. Bahkan setiap dua atau tiga bulan sekali, selalu ada petshop dari Padang dan Pontianak, yang memborong 100 potong sekaligus.

Untuk sepatu khusus binatang, karena proses pembuatannya terlalu rumit, Renny memilih untuk mengimpor dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×