kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor perikanan naik 15,24% pada semester I


Selasa, 31 Juli 2018 / 22:03 WIB
Ekspor perikanan naik 15,24% pada semester I
ILUSTRASI. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan volume ekspor perikanan periode Januari – Juli 2018 telah meningkat 15,24% yoy dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017. Peningkatan ini diharapkan masih akan terus terjadi hingga akhir 2018.

Susi menyatakan, di tahun 2017 volume ekspor ikan mencapai 7.003 high cube (HC), sedangkan di pertengahan tahun ini sudah mencapai 8.070 HC. "Mudah-mudahan peningkatannya bisa sampai 14.000 HC hingga akhir tahun mendatang," kata Susi dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (31/7).

Pencapaian ini diiringi peningkatan ekspor ini dibarengi dengan penurunan angka komoditas perikanan impor. Volume komoditas impor yang terdiri dari tepung ikan, bahan baku pakan, frozen sardine, frozen mackerel, dan fish oil nyatanya mengalami penurunan.

Volume impor komoditas tepung ikan misalnya, periode Januari - Juli 2017 mencapai 15,33 %, sedangkan di periode yang sama tahun 2018 turun menjadi 7,91 %.

Begitu pula dengan impor komoditas sardine frozen yang mencapai 36,26 % pada 2017 turun menjadi 17,14 % di tahun 2018.

"Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku dalam negeri, ekspor kita lebih banyak dibandingkan yang impor," tegas Susi.

Adapun Surabaya kaya akan komoditas udang vaname, cakalang, tuna beku, udang beku/olahan, dan ikan segar seperti kakap, layur, kerapu, dan laosa.

Beberapa komoditas konsumsi ekspor andalan Balai KIPM Surabaya II berdasarkan volumenya di antaranya frozen fish (ikan beku), frozen shrimp (udang beku), crab meat (daging kepiting), frozen squid (cumi beku), dried chirimen (teri kering), frozen octopus (gurita beku), shrimp crackers (kerupuk udang), seaweed (rumput laut), jelly fish (ubur-ubur), dan dried shark fins (sirip hiu kering).

Adapun komoditas ekspor andalan non konsumsi di antaranya crab shell (cangkang kepiting), shrimp sell (kulit udang), fish for bait (umpan pancing), sea shell (kerang laut), fish meal (makanan ikan), fish oil (minyak ikan), dan fish/shrimp feed (pakan ikan dan udang).

Oleh karena itu, menurut Susi pelayanan dan fasilitas di berbagai UPT BKIPM Indonesia akan terus ditingkatkan guna memaksimalkan potensi yang ada di setiap daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×