Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bisnis makanan khas negara barat, seperti burger, punya pasar cukup besar di Indonesia. Maka, banyak pelaku usaha kuliner lokal yang membidik peruntungan di usaha ini. Salah satunya, Suratno Pamungkas yang mendirikan usaha Mami Burger di Kendal, Jawa Tengah.
Usaha yang dirintis sejak tiga tahun silam ini menawarkan sajian burger yang sama seperti produk sejenis. "Namun, produk kami berkualitas, karena menggunakan daging ayam, daging sapi serta sayuran yang segar," klaim Suratno.
Ia membanderol satu porsi burger ayam seharga Rp 7.000. Sementara burger sapi dijual Rp 8.000, dan burger ayam bumbu seharga Rp 10.000.
Sejak November tahun lalu, Suratno membuka tawaran kemitraan Mami Burger. Hingga kini, sudah ada lima gerai Mami Burger yang berlokasi di Kendal, Unggaran, dan Semarang. Satu gerai milik pusat, sementara sisanya kepunyaan mitra.
Berminat menjadi mitra Mami Burger? Siapkan kocek sejumlah Rp 6 juta. Dengan investasi itu, mitra akan mendapatkan booth, peralatan masak lengkap, seperti loyang pembuat burger, pelatihan, serta 500 pieces roti burger.
Menurut perhitungan Suratno, mitra bisa menjual sekitar 30 - 40 burger per hari. Artinya, dalam sebulan, mitra bisa memperoleh total omzet sekitar Rp 7 juta.
Dengan keuntungan bersih sebesar 32%, modal yang ditanam mitra bisa kembali dalam waktu sekitar tiga bulan. "Jika tempatnya mendukung seperti di sekolahan, ada mitra yang bahkan sudah balik modal hanya dalam waktu sebulan," klaimnya.
Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan baku seperti roti, daging ayam, daging sapi dan serta sayuran tomat dari pusat.
Suratno mengaku, Mami Burger digemari banyak anak-anak. Tak heran, ia berambisi bisa menambah 10 gerai baru hingga akhir tahun ini. "Bulan lalu, ada tawaran dari calon mitra di Surabaya dan Bandung. Kami masih menunggu realisasinya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
