kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empuk laba bisnis martabak bolu


Rabu, 02 Oktober 2013 / 14:39 WIB
Empuk laba bisnis martabak bolu
Promo Indomaret super hemat mingguan mulai 25-31 Mei 2022 untuk belanja produk kebutuhan harian dengan harga yang lebih murah.


Reporter: Pratama Guitarra, Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Martabak termasuk salah satu kudapan yang digemari di Indonesia. Tak heran, gerai penjual martabak menjamur dimana-mana, di pinggir jalan hingga pusat perbelanjaan. Tetapi, meski pemainnya cukup banyak, peluang usaha ini terus ada.

Salah satu pemainnya, Rum Ali yang mendirikan usaha Martabak Bolu Suka-Suka di Bandung pada 2010. Supaya punya cita rasa beda, ia berinovasi membuat adonan seperti adonan bolu. "Hasilnya tekstur martabak ini lebih empuk dibanding martabak biasa dan pori-porinya lebih kecil, tidak terlalu berminyak dan dapat bertahan selama tiga hari," klaim pria 46 tahun ini.

Martabak bolu ini menyajikan banyak variasi isi, seperti cokelat, keju, blueberry, daging sapi asap dan abon. Satu porsi Rp 15.000 - Rp 40.000, tergantung isi.

Supaya lebih cepat dikenal, pria yang akrab disapa Ali ini menawarkan kerjasama kemitraan sejak 2011. Saat ini, sudah ada tujuh gerai Martabak Bolu yang tersebar di Bandung, Jakarta, Tangerang, dan Semarang. Rinciannya, satu gerai pusat, dan sisanya kepunyaan mitra.

Berminat menjajal usaha ini? Ali mengemas paket kerjasama senilai Rp 125 juta. Paket itu terdiri dari peralatan masak, meja dan kursi, pelatihan pembuatan martabak, kaos, serta bahan baku martabak untuk keperluan selama sebulan.

Namun, biaya itu belum termasuk franchise fee selama lima tahun. Untuk gerai sejenis ruko dikutip biaya franchise Rp 40 juta. Sedang jika mitra membuka gerai di mal, besaran franchise fee Rp 70 juta. "Biasanya kalau di mal, pendapatan mitra bisa tiga kali lipat dari ruko," klaim Ali.

Laba bersih 30%

Estimasi Ali, satu gerai bisa meraup omzet sekitar Rp 24 juta hingga Rp 30 juta per bulan. Dengan keuntungan bersih mencapai 30%, mitra ditargetkan bisa balik modal dalam waktu 17 bulan hingga 22 bulan.

Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat.

Meski tidak memastikan target penambahan gerai, namun Ali berambisi menggaet mitra baru, terutama di luar kota Bandung, seperti Bali, Surabaya, serta Solo.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin, Amir Karamoy menilai, bisnis kuliner memang selalu menarik. Apalagi martabak sudah akrab di lidah masyarakat kita.

Meski begitu, pemilik usaha harus konsiten mempertahankan kualitas rasa produk, supaya bisa menggaet pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Selain itu, pemilik usaha pun harus rajin menciptakan  varian rasa baru. "Dengan begitu, pelanggan tidak cepat bosan," paparnya.

Lanjut Amir, biaya kemitraan dan target balik modal yang ditawarkan Martabak Bolu Suka-Suka terbilang wajar dan masuk akal. "Target itu mungkin tercapai, jika mitra konsisten mempertahankan rasa dan menicotakan diferensiasi rasa produk,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×