kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Es kopi susu jadi pilihan buat yang tak suka kopi pahit


Sabtu, 28 April 2018 / 12:25 WIB
Es kopi susu jadi pilihan buat yang tak suka kopi pahit


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Setahun belakangan tren cara menikmati kopi mulai bergeser ke es kopi susu. Label yang diusung pun unik dan menggemaskan bikin penasaran. Misalnya, es kopi susu Tetangga milik Kopi Tuku, maupun kopi susu Binor milik Kowok Coffee.

Selain unik, rasanya pun bisa diterima semua kalangan. Sebab, menikmati kopi tak harus yang berasa pahit.     

Menurut Taufan Wardana, pemilik Kowok Coffee asal Bambu Apus, Jakarta Timur, penggemar kopi kekinian suka kopi bukan lagi karena pahit, melainkan ada campuran susu dan gula. "Kalau dulu penggemar kopi hitam pahit cukup tambah gula saja sudah nikmat. Sekarang ada susu yang bisa menjadi jembatan buat mereka yang ingin minum kopi tapi tidak suka pahit," kata Taufan.

Melihat pasar bisnis kopi susu yang menjanjikan, Taufan pun tak ingin ketinggalan. Ia mengeluarkan menu signature kopi khas Kowok Coffee, yakni Kopi Binor sejak delapan bulan lalu. Satu cup Kopi Binor ukuran 12 oz dibanderol Rp 20.000 dan ukuran 16 oz Rp 25.000.

Taufan mengatakan respon masyarakat sekitar terhadap Kopi Binor sangat baik. Bahkan, ia bilang, tiap bulan ada peningkatan permintaan sebanyak 30%. "Sekarang penjualan per hari Kopi Binor sekitar 70-90 cup. Padahal waktu dulu awal-awal launching, kami hanya bisa jual enam- tujuh cup per hari. Alhamdulillah," ungkapnya.

Selain mengandalkan kedai Kowok Coffee, Taufan juga bekerjasama dengan layanan antar dari ojek daring, Go Food dan Grab Food untuk memasarkan Kopi Binor. Namun ia mengaku tidak terlalu gencar memasarkan lewat online. Ia ingin pelanggan datang langsung dan merasakan pengalaman ngopi di kedai kopinya.  

Selain Taufan, melihat bisnis kopi susu ini kian legit, Dony Taufik pun membuka gerai Suwe Ora Kopi di Semarang awal April lalu. Tak berapa lama, Dony juga membuka cabangnya di Jatiwaringin, Bekasi.

Namun, berbeda dengan Taufan, Dony mengadopsi konsep take away, meski tetap menyediakan tempat duduk di gerainya. Dengan konsep ini, dia menawarkan cara menikmati kopi yang praktis. Sebab, selain datang langsung, konsumen bisa memesannya lewat aplikasi Go Food  atau Instagram @Suweorakopi.

Dony bilang, meski baru buka, dia sudah merasakan respon pasar yang bagus. Ia mengincar anak kuliah dan pekerja kantoran di sekitar gerainya. "Namun, sekarang ibu-ibu yang menyukai kopi jenis ini. Bahkan, sudah repeat order," tuturnya.  

Sebagai penggemar kopi, Dony sendiri yang meracik kopinya. "Kami menawarkan cold brew kualitas premium, tapi dengan harga yang terjangkau," ujar dia. Ada lima varian, yakni, es kopi susu original, es kopi susu sweet caramel, es kopi susu choco hazelnut dan es kopi susu cookies and cream. Selama masa promosi hingga 29 April, satu cup kopi dipatok Rp 10.000. "Setelah itu berkisar Rp 15.000-Rp 18.000," jelas Dony.        

Pemain baru tak khawatir bersaing karena konsumen es kopi susu loyal

Tren es kopi susu kekinian makin menjamur, khususnya di beberapa kota besar. Maraknya kehadiran es kopi susu membuat sejumlah orang yang semula tidak suka kopi, tertarik untuk mencobanya. Pasalnya, es kopi susu punya rasa yang tidak terlalu pahit karena ada rasa susu yang mengimbangi.

Taufan Wardana, pemilik Kowok Coffee asal Bambu Apus, Jakarta Timur menuturkan, mulanya ia adalah penggemar kopi hitam pahit. Namun melihat adanya perubahan tren menikmati kopi di masyarakat, ia pun mengeluarkan menu Kopi Binor. Menurutnya, masyarakat menggemari es kopi susu selain karena rasanya yang tidak terlalu pahit, ada rasa ringan saat diseruput, berbeda dengan kopi hitam yang cenderung berat.

"Penggemar kopi sekarang, terutama yang es kopi susu ini kebanyakan maunya praktis. Mereka minum kopi ya karena rasanya jelas enak. Ngga terlalu ribet mikir ini kopi darimana asalnya dan sebagainya," kata Taufan.

Ia menilai penggemar kopi saat ini lebih cenderung praktis dan memilih rasa kopi yang pasti-pasti saja, sesuai selera mereka. Maka, loyalitas penggemar kopi saat ini bisa dibilang cukup tinggi, meskipun awalnya hanya sebatas coba-coba es kopi susu yang sedang tren. "Kalau si penggemar kopi ini sudah nemu brand es kopi susu yang cocok, mereka akan loyal dan berani untuk beli lagi," tandas Taufan.

Jadi meskipun saat ini brand es kopi susu kekinian makin banyak bermunculan, Taufan mengaku tak khawatir. Pasalnya, tiap brand es kopi susu sudah punya pelanggannya sendiri-sendiri. Dan ia percaya bahwa tiap pelaku usaha es kopi susu kekinian punya selera pasarnya sendiri.

"Saya pribadi nggak khawatir kalau soal persaingan. Saya percaya kualitas Kopi Binor tak kalah dengan es kopi susu lainnya. Lagipula saya juga menggunakan bahan baku yang berkualitas, semuanya, mulai dari esspresso based, susu sampai gula. Kalau untuk susu, saya pakai fresh milk, bukan susu kental manis," jelas Taufan.

Sebagai pemain baru, Dony Taufik yang menamai produk kopi susunya Suwe Ora Kopi pun tak risau dengan persaingan yang ada. Dia tetap percaya diri, Suwe Ora Kopi yang menyuguhkan kualitas kopi premium akan diminati oleh konsumen.

Buktinya, meski gerai Suwe Ora Kopi belum genap sebulan, dia melihat beberapa konsumen melakukan repeat order. Dia memasang target, dalam sehari bisa menjual 50 gelas.

Sependapat dengan Taufan, Dony juga menilai, konsumen kopi susu lebih menyukai cara belanja yang praktis. Oleh karena itu, dia mendaftarkan Suwe Ora Kopi ini di layanan Go Food. Selain itu, Donny juga memanfaatkan booming media sosial, khususnya Instagram untuk menawarkan produknya. "Kami mengejar volume penjualan," ujar dia.

Untuk menyajikan kualitas kopi premium, Dony meracik beberapa biji kopi yang berasal dari Sumatra.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×